Saturday, November 22, 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
Berita Pacitan
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Ekonomi
  • Opini
  • Kriminal
  • Olah Raga
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pemerintahan
  • Kesehatan
  • Peristiwa
  • Login
No Result
View All Result
Berita Pacitan
No Result
View All Result
Home Hukum dan Kriminal

Kajati Bali Soroti Pasal 132 KUHP Baru dalam Seminar di Universitas Udayana

Admin Berita Pacitan by Admin Berita Pacitan
March 8, 2025
in Hukum dan Kriminal
Reading Time: 2min read
0
Foto: Kajati Bali, Ketut Sumedana, menjadi pembicara kunci dalam seminar hukum dan sosialisasi KUHP baru di Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH Unud). (Dok. Ketut Sumedana)

Foto: Kajati Bali, Ketut Sumedana, menjadi pembicara kunci dalam seminar hukum dan sosialisasi KUHP baru di Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH Unud). (Dok. Ketut Sumedana)

14
SHARES
33
VIEWS
WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Beritapacitan.com, DENPASAR – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Ketut Sumedana, menyoroti Pasal 132 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Pasal tersebut berbunyi bahwa penuntutan merupakan proses peradilan yang dimulai dari penyidikan. Hal ini disampaikan Sumedana saat menjadi pembicara kunci dalam seminar hukum dan sosialisasi KUHP baru di Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH Unud).

Related posts

No Content Available

Seminar yang digelar oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kongres Advokat Indonesia dan Advokasi Peduli Bangsa Bali bekerja sama dengan FH Unud itu dihadiri oleh pengacara, mahasiswa, dan akademisi senior.

Dalam paparannya, Sumedana menekankan bahwa keberhasilan pembuktian di persidangan oleh penuntut umum sangat bergantung pada kualitas penyidikan. Oleh karena itu, proses penyidikan, prapenuntutan, dan penuntutan harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh.

“Tujuannya adalah untuk memberikan kepastian bagi pencari keadilan, baik pelaku maupun korban. Kita harus menghindari perkara yang bolak-balik atau berulang tanpa adanya kepastian hukum,” ujar Sumedana.

Lebih lanjut, Sumedana mengingatkan bahwa Pasal 132 KUHP baru harus dimaknai secara harfiah. Menurutnya, penyidikan dan penuntutan merupakan dua elemen yang saling berkaitan untuk menjamin proses hukum yang adil dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Asas Dominus Litis yang berlaku secara universal jangan diartikan secara sempit. Jaksa bukan mengambil alih penyidikan, melainkan membantu agar prosesnya cepat, sederhana, dan biaya ringan sesuai asas hukum pidana kita,” tegas jaksa kelahiran Buleleng tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Sumedana juga mengulas sejarah perkembangan hukum pidana di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sistem hukum pidana di Indonesia awalnya diadaptasi dari Code Pénal Prancis tahun 1810, kemudian diadopsi oleh Belanda menjadi Wetboek van Strafrecht (WvS) pada 1881, dan diterapkan di Hindia Belanda sejak 1918. KUHP tersebut masih digunakan di Indonesia hingga kini, meskipun di negara asalnya telah mengalami berbagai perubahan.

“Oleh karena itu, KUHP baru yang akan diberlakukan mulai awal 2026 harus dipahami sebagai bagian dari modernisasi hukum pidana nasional,” ujar Sumedana yang juga merupakan mantan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung.

Ia juga menyoroti sejumlah perbedaan krusial antara KUHP lama dan KUHP baru, termasuk pengakuan terhadap *living law* (hukum adat yang hidup di masyarakat), penambahan jenis pidana, judicial pardon, serta tindak pidana yang kini diakomodasi dalam KUHP.

Selain itu, Sumedana menekankan pentingnya peran hakim komisaris dalam menentukan kelayakan suatu perkara untuk dilanjutkan ke tingkat penuntutan dan peradilan. Ia menilai bahwa mekanisme ini dapat mencegah proses hukum yang berlarut-larut dan meningkatkan kepastian hukum.

Ia berharap agar KUHP baru tidak dianggap sebagai tantangan yang menyulitkan, tetapi justru sebagai instrumen hukum yang akan membuat sistem peradilan lebih dinamis, harmonis, dan modern.

“KUHP baru ini bertujuan untuk menciptakan kepastian hukum yang lebih baik bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)

Tags: DenpasarKajati Bali
SendShare6Tweet4
Previous Post

DKPP Klaim Stok Pupuk Bersubsidi di Pacitan Aman hingga Maret 2025

Next Post

Cara Seru Menikmati Liburan ke Pantai Karang Bolong ala Anak Muda

Admin Berita Pacitan

Admin Berita Pacitan

Next Post
Cara Seru Menikmati Liburan ke Pantai Karang Bolong ala Anak Muda

Cara Seru Menikmati Liburan ke Pantai Karang Bolong ala Anak Muda

Pedagang cabai di Pasar Minulyo Pacitan. (Foto: Diki Kurnia/Berita Pacitan)

Pekan Kedua Ramadan: Harga Beras-Bumbu Dapur di Pacitan Merangkak Naik

Kejaksaan Agung RI secara resmi menyerahkan perkebunan sawit seluas 221.000 hektare milik Duta Palma Group kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta (Foto: Fajar For Beritapacitan.com)

Kejaksaan Agung Serahkan 221 Ribu Ha Lahan Sawit Duta Palma kepada Kementerian BUMN

Please login to join discussion
Berita Pacitan

Media Online Pertama di Kabupaten Pacitan yang menumbuhkan jiwa optimisme, di kemas dalam berita positif dan mengispirasi sesuai Undang-Undang Pers Tahun 1999

Sumino, dari Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Pacitan, saat ditemui di ruang kerjanya membahas perkembangan pendataan serta pembinaan pondok pesantren di Kabupaten Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).
Pendidikan

Pendataan Pesantren Pacitan: 46 Terdaftar, Empat Lembaga Masih Proses Izin Operasional

by Sunardi
November 21, 2025
0
23

Beritapacitan.com, PACITAN - Pendataan pondok pesantren di Kabupaten Pacitan menunjukkan perkembangan terbaru. Hingga 2025, tercatat 46 pesantren yang telah terdaftar...

Read more
Data Ormas di Pacitan Tembus 320 Organisasi, Bakesbangpol Ungkap Tantangan Pembinaan

Data Ormas di Pacitan Tembus 320 Organisasi, Bakesbangpol Ungkap Tantangan Pembinaan

November 19, 2025
43
PMII Pacitan saat berjalan menuju Kantor Dinas Sosial Kabupaten Pacitan untuk menyampaikan enam tuntutan terkait pembenahan penyaluran bantuan sosial, Senin, 17 November 2025. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

PMII Datangi Dinsos Pacitan, Sampaikan Temuan Dugaan Penyimpangan Bansos

November 17, 2025
235
Yusuf Arifa’i, jurnalis Times Indonesia, saat foto bersama dengan siswa dan Waka Kesiswaan usai Pelatihan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Rumah Jurnalis Latih Siswa SMKN 1 Pacitan Memahami Proses Produksi Berita

November 14, 2025
18
Heru Tunggul, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Pacitan, saat ditemui di kantornya menjelaskan kendala pembangunan jalan lingkungan akibat cuaca ekstrem. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Cuaca Ekstrem Hambat Pembangunan Jalan Lingkungan di Pacitan

November 12, 2025
13

Berita Terbaru

Sumino, dari Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Pacitan, saat ditemui di ruang kerjanya membahas perkembangan pendataan serta pembinaan pondok pesantren di Kabupaten Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Pendataan Pesantren Pacitan: 46 Terdaftar, Empat Lembaga Masih Proses Izin Operasional

November 21, 2025
Data Ormas di Pacitan Tembus 320 Organisasi, Bakesbangpol Ungkap Tantangan Pembinaan

Data Ormas di Pacitan Tembus 320 Organisasi, Bakesbangpol Ungkap Tantangan Pembinaan

November 19, 2025

Temukan Kami di :

Berita Terpopuler

  • Pendataan Pesantren Pacitan: 46 Terdaftar, Empat Lembaga Masih Proses Izin Operasional
  • Data Ormas di Pacitan Tembus 320 Organisasi, Bakesbangpol Ungkap Tantangan Pembinaan
  • PMII Datangi Dinsos Pacitan, Sampaikan Temuan Dugaan Penyimpangan Bansos
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

No Result
View All Result
  • Home
  • Kuliner
  • Kriminal
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Opini
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Pemerintahan
  • Olah Raga
  • Login

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In