Tuesday, June 3, 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
Berita Pacitan
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Ekonomi
  • Opini
  • Kriminal
  • Olah Raga
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pemerintahan
  • Kesehatan
  • Peristiwa
  • Login
No Result
View All Result
Berita Pacitan
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Cerita Pandai Besi Tradisional Pacitan yang Tetap Bertahan di Era Modern

Admin Berita Pacitan by Admin Berita Pacitan
June 16, 2024
in Ekonomi
Reading Time: 4min read
0
Cerita Pandai Besi Tradisional Pacitan yang Tetap Bertahan di Era Modern
40
SHARES
98
VIEWS
WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Beritapacitan.com, Pacitan- Di tengah gempuran modernisasi, profesi pandai besi tradisional di Kabupaten Pacitan nampaknya masih lestari.

Salah satu pandai besi kuno yang masih bertahan adalah Suwandi warga RT 002 RW 001, Dusun Nglaos, Desa Banjarjo, Kecamatan Kebonagung.

Related posts

Seorang tukang mebel, Dawam (35), tengah fokus mengoperasikan mesin pemotong kayu di bengkel sederhananya yang terletak di kawasan Baleharjo, Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Profesi Tukang Kayu Kian Ditinggalkan, Dawam Pacitan Pilih Tetap Bertahan

June 3, 2025
90
Seorang peternak tengah memamerkan kambing dagangannya di pasar hewan. Momen seperti ini menjadi bagian penting dari roda ekonomi rakyat yang masih bergantung pada sektor peternakan. (Foto: Sunardi/Beritapacitan.com)

Menjelang Idul Adha 2025, Pasar Pon Pacitan Dipadati Penjual, Harga Hewan Qurban Justru Turun

May 26, 2025
16

Saat dikunjungi tim beritapacitan, Suwandi tampak sibuk dengan karyanya. Hari ini, ia fokus membuat pisau daging, alat vital bagi penyembelih hewan kurban di momen Idul Adha.

Api di tungku pembakaran tampak membara saat mesin pompa peniup angin dinyalakan.

Sedemikian besar api menyala, menciptakan kepulan asap yang nyaris membuat atap asbes bengkel milik Suwandi hitam legam bak lubang knalpot.

Melalui kegesitan tangan yang mulai mengkerut, mulut tungku api itu dipakai untuk membakar besi. Aneka perangkat besi itu lanjut ditempa dengan martil hingga dibentuk sesuai pesanan.

Suaran dentuman palu beradu besi pun tak luput dari indra pendengar. Melengking nyaring bahkan dari jarak ratusan meter.

Setelah terbentuk sesuai desain pisau, besi panas lanjut dicelupkan ke bak air pendingin. Sensasi desis dan kepulan uap air pun menyeruak, menandakan sebuah babak baru dalam proses pembuatan.

Usai proses tersebut dilakukan berulang kali oleh Suwandi, sambil sesekali dilihatnya. Ia lanjut meng-gerinda pisau pisau agar halus dan tajam.

Selang beberapa waktu, pekerjaan lelaki berusia 69 tahun itu rampung. Duit jasa mulai berpindah menuju saku baju miliknya.

Kendati proses pembuatannya pun masih tradisional alias menggunakan tungku pembakaran dan peralatan sederhana. Hasil karyanya tak kalah dengan perkakas buatan pabrik.

Bahkan, banyak orang rela antri dan memesan jauh-jauh hari untuk mendapatkan alat besi buatan Suwandi.

“Kurang lebih sekitar 30-an tahun jadi pandai besi. Sebelumnya malah lebih tradisional sekali, masih pakai pompa angin manual, belum pakai peralatan listrik,” ucap Suwandi menceritakan pengalamannya, Minggu (16/6/2024).

Rahasia Bilah Kokoh Tebas Daging Kurban

Menurut Suwandi, bagi seorang pengrajin pisau berpengalaman, ada tiga unsur penting yang harus dipenuhi agar pisau dapat mencapai kualitas terbaik.

Yakni, bahan berkualitas alias pisau harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, seperti baja karbon tinggi. Lalu alat yang tepat, dan terakhir adalah keahlian dan ketelitian pengrajin dalam menempa, mengasah, dan membentuk pisau.

Suwandi menjelaskan bahwa ketiga unsur tersebut harus berjalan seiring. “Jika salah satu tidak terpenuhi, tentu hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya.

Misalnya, Suwandi menunjukkan produk pisau buatannya. “Rahasianya ada di bahan, alat, dan proses produksi,” ungkapnya sambil menunjuk pada hasil karyanya.

Suwandi menekankan bahwa pisau yang tidak memenuhi unsur ketiga tersebut akan mudah tumpul dan membutuhkan diasah lebih sering.

Kebanjiran Pesanan Saat Dekat Idul Adha

Meski tergolong langka, keahlian Suwandi masih terus dicari, terutama oleh masyarakat desa yang membutuhkan alat-alat pertanian dan pemeliharaan.

Apalagi, saat menjelang Hari Raya Idul Adha, pandai besi tradisional Suwandi mengaku selalu kebanjiran pesanan.

Permintaan pisau dan alat-alat dapur lainnya meningkat drastis, seiring dengan tradisi menyembelih hewan kurban pada momen tersebut.

“Semakin dekat dengan hari raya kurban, pesanan semakin banyak. Kadang kalau di target waktu, terpaksa tidak saya terima,” ujarnya.

Pisau buatannya banyak diminati karena terkenal awet dan tajam. Dia menggunakan bahan besi berkualitas tinggi dan diproses dengan cara tradisional, sehingga menghasilkan pisau yang kuat dan tahan lama.

Lebih lanjutnya, harga pisau buatan khas Suwandi cukup bervariasi, tergantung ukuran dan jenisnya. Untuk pisau besar seperti golok, kapak, dan parang, dia mematok harga mulai dari Rp 50-200 ribu.

Sedangkan untuk pisau dapur biasa, harganya berkisar antara Rp20-50 ribu.

“Alhamdulillah, tahun ini juga banyak pesannya. Ini berkah Idul Adha,” tandas Suwandi dengan wajah bersyukur. (*)

Source: Rojihan
Tags: Idul AdhaKurabnPiasau
SendShare16Tweet10
Previous Post

Enam Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi 109 Ton Emas

Next Post

Peran Kejaksaan dan Kemenkumham Berkolaborasi Dalam KUHP Nasional Melaksanakan Dialog Publik

Admin Berita Pacitan

Admin Berita Pacitan

Next Post
Peran Kejaksaan dan Kemenkumham Berkolaborasi Dalam KUHP Nasional Melaksanakan Dialog Publik

Peran Kejaksaan dan Kemenkumham Berkolaborasi Dalam KUHP Nasional Melaksanakan Dialog Publik

Rugikan Negara Rp 510 Miliar, Bos PT Waskita–Acset Jadi Tersangka Korupsi Tol Japek

Rugikan Negara Rp 510 Miliar, Bos PT Waskita–Acset Jadi Tersangka Korupsi Tol Japek

JAM PIDUM Kejagung dan OJK Bersinergi Tangani Tindak Pidana Perbankan dan BB Kripto

JAM PIDUM Kejagung dan OJK Bersinergi Tangani Tindak Pidana Perbankan dan BB Kripto

Please login to join discussion
Berita Pacitan

Media Online Pertama di Kabupaten Pacitan yang menumbuhkan jiwa optimisme, di kemas dalam berita positif dan mengispirasi sesuai Undang-Undang Pers Tahun 1999

Para pemancing muda menikmati tantangan menangkap kakap di perairan tenang Pacitan. (Foto: Diki Kurnia/Berita Pacitan)
Pariwisata

Menanti Tarikan Kakap di Spot Memancing Sekitar Lanal Pacitan

by Diki Kurnia
June 3, 2025
0
15

Beritapacitan.com, PACITAN — Hobi memancing kini kian digemari berbagai kalangan, tidak hanya sebagai kegiatan pengisi waktu luang, tapi juga menjadi...

Read more
Seorang tukang mebel, Dawam (35), tengah fokus mengoperasikan mesin pemotong kayu di bengkel sederhananya yang terletak di kawasan Baleharjo, Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Profesi Tukang Kayu Kian Ditinggalkan, Dawam Pacitan Pilih Tetap Bertahan

June 3, 2025
90
Nelayan Harus Tahu! Dinas Perikanan Pacitan Himbau Aturan Jaminan Sosial Kini Berubah

Nelayan Harus Tahu! Dinas Perikanan Pacitan Himbau Aturan Jaminan Sosial Kini Berubah

June 3, 2025
10
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. (Foto: Prokopim Pacitan)

Bupati Pacitan: Pancasila Adalah Rumah Besar Keberagaman Indonesia

June 2, 2025
14
Live music resmi digelar di kawasan wisata Pancer Door, sebagai bagian dari strategi atraksi budaya yang digagas langsung oleh Kabid Kebudayaan, Sukanto. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan)

Disparbudpora Pacitan Hadirkan Live Music di Pancer Door, Kabid Kebudayaan: Dorong PAD Naik

June 1, 2025
120

Berita Terbaru

Para pemancing muda menikmati tantangan menangkap kakap di perairan tenang Pacitan. (Foto: Diki Kurnia/Berita Pacitan)

Menanti Tarikan Kakap di Spot Memancing Sekitar Lanal Pacitan

June 3, 2025
Seorang tukang mebel, Dawam (35), tengah fokus mengoperasikan mesin pemotong kayu di bengkel sederhananya yang terletak di kawasan Baleharjo, Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Profesi Tukang Kayu Kian Ditinggalkan, Dawam Pacitan Pilih Tetap Bertahan

June 3, 2025

Temukan Kami di :

Berita Terpopuler

  • Menanti Tarikan Kakap di Spot Memancing Sekitar Lanal Pacitan
  • Profesi Tukang Kayu Kian Ditinggalkan, Dawam Pacitan Pilih Tetap Bertahan
  • Nelayan Harus Tahu! Dinas Perikanan Pacitan Himbau Aturan Jaminan Sosial Kini Berubah
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

No Result
View All Result
  • Home
  • Kuliner
  • Kriminal
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Opini
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Pemerintahan
  • Olah Raga
  • Login

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In