Beritapacitan.com, PACITAN – Pendataan pondok pesantren di Kabupaten Pacitan menunjukkan perkembangan terbaru. Hingga 2025, tercatat 46 pesantren yang telah terdaftar resmi dalam sistem EMIS Kementerian Agama.
Selain itu, empat lembaga lainnya masih dalam proses pengajuan izin operasional dan tengah menunggu terbitnya persetujuan.
Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Sumino memaparkan bahwa Empat lembaga yang sedang mengurus perizinan tersebut meliputi Pondok Darul Najah di Kalikuning Tulakan, Pondok Marhaban di Pucang Sewu Pacitan, Pondok Rota’ayun di Ploso Tegalombo, serta Pondok Lirboyo Cabang Pacitan yang berlokasi di Tahunan Tegalombo. Seluruhnya masih menjalani tahapan administrasi.
“Sejak 2024 sampai 2025 ini, jumlah lembaga yang sudah tercatat tetap 46. Sedangkan empat lembaga tambahan masih menunggu izin operasional,” ungkap Sumino. Jum’at (21/11/2025).
Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kabupaten Pacitan juga kembali aktif pada 2025. Forum ini beranggotakan 46 pesantren dan sebelumnya sempat terhenti saat pandemi.
Tahun ini, forum mulai menjalankan kembali program kerja kolaboratif, salah satunya Sonjo Pesantren.
“Forum kami hidupkan lagi. Ada program Sonjo Pesantren, di mana para pimpinan pesantren saling berkunjung, berdiskusi, dan berbagi pengalaman. Ini dilakukan secara bergilir. Ketua forum adalah Luqman Harits Dimyathi dari Tremas,” ujarnya.
Subbagian ini juga bertugas memastikan pesantren menjalankan pendidikan sesuai regulasi yang berlaku. Pendampingan dilakukan melalui kunjungan ke lembaga, pembaruan informasi, serta pemantauan kegiatan.
“Kami rutin memberikan bimbingan, menyampaikan perkembangan regulasi terbaru, dan memonitor aktivitas pesantren, baik melalui pertemuan langsung maupun secara daring,” tambahnya.
Tantangan terbesar saat ini adalah pembaruan data EMIS. Menurutnya, peningkatan sudah terlihat pada 2025, meski tetap membutuhkan pendekatan intensif kepada lembaga.
“Kita harus telaten mendampingi proses updating data. Kalau tidak, datanya berpotensi terkendala. Tahun ini ada peningkatan yang cukup baik,” katanya.
Kendati demikian ia menyebut kerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah desa berjalan baik. Ia mencontohkan dukungan Pemkab Pacitan dalam penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat provinsi serta kegiatan kemah santri.
“Alhamdulillah hubungan kami bagus. Dukungan Pemda juga nyata, termasuk saat pengiriman kafilah MQK maupun kegiatan santri lainnya,” tutupnya.(*)








