Beritapacitan.com, PACITAN – Kondisi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Pacitan masih menghadapi berbagai tantangan.
Menurut Lilik Widiastuti, Kepala Bidang Usaha Mikro Diskuperin Pacitan, perkembangan UMKM di daerah ini berjalan tidak merata.
“Di Pacitan ada yang berkembang, ada yang stagnan, bahkan ada yang berpindah ke bidang usaha lain karena tidak bertahan,” ujarnya, Kamis, 4 September 2025.
Lilik menjelaskan, sebagian besar pelaku UMKM di Pacitan masih mengandalkan pengerjaan manual. Kondisi ini berdampak pada harga jual produk lokal yang relatif lebih tinggi dibandingkan produk luar daerah.
“Produk olahan gula dan ikan masih stabil permintaannya. Namun, kalau untuk fashion dan kriya, banyak kalah bersaing karena produk luar lebih murah dan mudah masuk lewat pasar digital,” tambahnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pacitan mengalami deflasi sebesar -2,49 persen pada April 2024. Penurunan harga terjadi pada komoditas cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras.
Namun, indeks Kemampuan Membeli (IKM) masyarakat Pacitan masih berada di bawah rata-rata nasional. Pacitan menempati peringkat 288 secara nasional, 19 di Jawa Timur, dan 65 di Pulau Jawa.
Data ini menunjukkan daya beli masyarakat Pacitan belum sepenuhnya kuat meskipun harga kebutuhan pokok sempat turun.
PLUT Pacitan sebagai pusat layanan UMKM memberikan sejumlah fasilitasi, di antaranya perizinan usaha (NIB, PIRT, label halal), pelatihan softskill dan kewirausahaan, teknik produksi, hingga pemasaran offline maupun online.
“Kami punya ruang galeri, pelatihan digital marketing, dan menjembatani UMKM agar bisa masuk ke marketplace seperti Shopee. Untuk permodalan, kami arahkan lewat lembaga keuangan, bukan hibah,” jelas Lilik.
PLUT Pacitan juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari universitas, SMK, perbankan, hingga sektor swasta seperti OJK, dan platform digital.
Lilik berharap pelaku UMKM di Pacitan semakin berdaya saing melalui inovasi.
“Pesan kami, ayo manfaatkan fasilitas PLUT. Ini rumahnya UMKM. Tinggal bagaimana pelaku usaha memaksimalkan peluang yang ada,” pungkasnya.(*)