Beritapacitan.com, PACITAN-Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan (Dinkes Pacitan) mendata, sebanyak 25 warga di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terjangkit penyakit demam berdarah dengue atau DBD sejak awal Januari 2024.
Peningkatan jumlah kasus DBD tersebut diduga disebabkan oleh perilaku buang sampah sembarangan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan, drg Nur Farida mengatakan, nyamuk aedes aegypti menjadi vektor penyakit DBD yang berkembang biak dengan cepat di tempat-tempat kotor dan terdapat genangan air, seperti tumpukan sampah.
“Penyakit tersebut di duga kondisi lingkungan setempat yang tidak bersih akibat pembuangan sampah yang tidak terkontrol,” ujar Farida, Kamis (1/2/2024).
Sementara program pemberantasan sarang nyamuk dan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD, dan peningkatan pengawasan terhadap lokasi-lokasi rawan penularan kini terus dilakukan.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah penyebaran penyakit yang dapat merugikan kesehatan masyarakat secara luas,” kata Farida.
Masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah penyakit DBD dengan melakukan 3M Plus, seperti menutup rapat tempat penampungan air, bak mandi, ember, dan tempat penampungan air lainnya.
Selanjutnya menguras bak mandi, ember, dan tempat penampungan air lainnya secara rutin seminggu sekali juga membuang sampah bekas yang dapat menampung air, seperti botol bekas, kaleng bekas, dan ban bekas, ke dalam tanah.
Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan kelambu saat tidur untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
“Kebersihan langkah terpenting untuk menjaga kesehatan lingkungan yang jarang dijamah oleh berbagai penyakit berbahaya,” jelas Kabid P2P Dinkes Pacitan, drg Nur Farida. (Im/yf/Red)