Beritapacitan.com, PACITAN – Beban listrik yang kian membengkak membuat Perumdam Pacitan harus memutar otak menjaga layanan tetap berjalan. Di tengah keterbatasan geografis dan operasional, perusahaan daerah ini dituntut tetap menyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus menjaga akses air bersih bagi ribuan pelanggan.
Memasuki semester II tahun 2025, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Kabupaten Pacitan menargetkan capaian pendapatan sebesar 60–70 persen hingga akhir September, dari target tahun ini sebesar Rp18 miliar.
Meski demikian, manajemen mengakui sejumlah kendala masih membayangi, mulai dari faktor geografis hingga tingginya biaya operasional.
Direktur Perumdam Pacitan, Agus Suseno, SE., MM, menjelaskan bahwa realisasi pendapatan hingga kini belum bisa dipublikasikan secara rinci. Namun, dengan sisa waktu tiga bulan, pihaknya tetap optimistis mampu mendekati target.
“Untuk Agustus–September ini target kami di angka 60–70 persen. Detail angka realisasi belum bisa kami sampaikan,” terang Agus, Senin (15/9/2025).
Menurut Agus, salah satu kendala utama Perumdam Pacitan adalah kondisi geografis yang didominasi pegunungan.
“Topografi yang naik turun tentu menyulitkan pelayanan distribusi air. Karena itu, masyarakat rata-rata memiliki bak penampung agar bisa menyesuaikan dengan pola aliran air,” jelasnya.
Selain kendala geografis, tingginya biaya listrik juga membebani perusahaan. Sebagian besar pengeluaran terserap untuk tenaga listrik dalam menggerakkan pompa serta pemeliharaan jaringan.
“Beban terbesar memang ada di listrik operasional. Hal ini tentu berpengaruh pada upaya kami meningkatkan pendapatan,” tegas Agus.
Meski menghadapi keterbatasan, Perumdam tetap berkomitmen memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Setiap tahun, perusahaan ini menyetorkan sekitar 15–20 persen dari laba bersih.
Untuk menjaga keberlanjutan layanan, Perumdam menyiapkan strategi efisiensi. Namun, kendala wilayah yang jauh dari pipa induk masih menjadi hambatan.
“Strategi tentu ada, tetapi dengan kondisi wilayah yang menantang, efisiensi tidak selalu bisa maksimal. Meski begitu, kami berkomitmen tetap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.(*)










