Beritapacitan.com, PACITAN – Di antara 40 peserta laki-laki yang mengikuti Ekspedisi Merah Putih (EMP) 2025, ada satu sosok perempuan yang mencuri perhatian.
Ia adalah Reni Kusumaningsih, staf Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kabupaten Pacitan, sekaligus satu-satunya wanita yang berani menantang ganasnya jalur laut, tebing karang, hingga rute terjal dalam ekspedisi nasionalisme ini.
Sehari-hari, Reni dikenal sebagai aparatur yang cekatan dan bisa diandalkan dalam tugas-tugas penegakan aturan.
Namun di luar seragam dinas, ia menunjukkan keberanian lain berani menantang diri melewati medan berat yang mempertaruhkan fisik dan mental.
Latar belakangnya yang sederhana sebagai anak petani di desa membuatnya tumbuh mandiri, disiplin, dan bermental baja.
Semangat itu pula yang membawanya menorehkan prestasi akademik cemerlang. Pada Mei 2025 lalu, Reni resmi meraih gelar Magister dengan IPK 3,9, sebuah capaian membanggakan di tengah kesibukan bekerja sebagai abdi negara.

Bagi Reni, ikut serta dalam Ekspedisi Merah Putih bukan sekadar petualangan.
Namun Lebih dari itu, ia ingin membuktikan bahwa perempuan memiliki ruang yang sama untuk berdiri sejajar dengan laki-laki dalam menghadapi kerasnya tantangan.
“Awalnya saya sempat minder karena semua peserta laki-laki. Tapi justru itu yang membuat saya semakin bersemangat. Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa berkontribusi dalam kegiatan besar seperti ini,” tegasnya.
Ekspedisi Merah Putih bukan sekadar penjelajahan alam. Kegiatan ini mengusung misi menggugah kembali semangat nasionalisme sekaligus mengeksplorasi potensi wisata bahari Pacitan.
Rute yang ditempuh pun bukan jalur biasa ombak besar, tebing curam, hingga jalur terjal menjadi tantangan utama.
Kehadiran Reni Kusumaningsih sebagai satu-satunya peserta perempuan menjadi bukti bahwa keberanian dan semangat juang tidak ditentukan oleh gender.
Sosoknya menjadi inspirasi, terutama bagi generasi muda Pacitan, bahwa kerja keras dan keyakinan mampu membawa seseorang melampaui batas yang dianggap mustahil.(*)