Beritapacitan.com, PACITAN – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pacitan menegur keras Disbudparpora setempat menyusul serangkaian insiden tragis yang menimpa wisatawan di kawasan pantai.
Dalam waktu berdekatan, lima orang dilaporkan meninggal dunia di dua lokasi wisata, yakni Pantai Klayar dan muara Pantai Soge.
Sekretaris PC PMII Pacitan, Heri Nur Cahyono, menilai lemahnya sistem keamanan di destinasi wisata menjadi faktor utama dalam kejadian tersebut.
Ia menyebut peristiwa tewasnya dua pelajar asal Boyolali di Pantai Klayar dan tiga wisatawan asal Ponorogo di muara Pantai Soge sebagai bukti nyata bahwa keselamatan pengunjung belum menjadi prioritas serius.
“Sekali wisatawan mengalami kecelakaan atau kematian, citra pariwisata Pacitan juga makin buruk. Pacitan indah, namun menyimpan bahaya jika tak terkelola dengan baik,” ujarnya, Minggu, 13 Maret 2025.
Heri menegaskan bahwa peristiwa serupa bukan kali pertama terjadi, sehingga menunjukkan adanya pola kelalaian berulang.
Menurutnya, sudah seharusnya ada sistem pengamanan baku yang diterapkan di kawasan wisata, terutama pantai yang dikenal rawan.
“Kami yakini setiap pengelola wisata tentunya sudah mengingatkan wisatawan untuk berhati-hati. Kedepannya wajib ditegaskan saja aturannya agar tidak berulang. Karena ini urusannya nyawa seseorang,” tegasnya.
Di samping itu, ia menilai, fasilitas dasar seperti rambu peringatan, pos penjagaan, hingga kehadiran petugas SAR di seluruh destinasi wisata perlu dievaluasi.
Wajib semua standar keamanan minimal diterapkan. Pun bukan hanya diberikan pada destinasi wisata yang sudah terkenal.
“Meski wilayah pengelolaan bukan dibawah Pemkab. Masyarakat tahunya itu adalah destinasi wisata milik Pacitan. Tidak perlu saling lempar tanggung jawab,” singgungnya.
PMII Pacitan menyatakan siap untuk ikut mendorong advokasi dan dialog lintas sektor agar wisata di Pacitan bisa terstandarisasi dan lebih baik.
“Dari sekian banyak kepentingan, entah retribusi, angka kunjungan, atau pendapat UMKM. Patut kita sadari bahwa keselamatan wisatawan adalah yang utama. Karena, tiap tahun selalu ada korban, dan kronologinya berulang-ulang,” sambungnya.
Sejak Januari 2025, PC PMII Pacitan mengaku telah mengajukan tiga permohonan audiensi kepada Pemkab terkait persoalan sektor pariwisata. Namun hingga kini, belum ada respons positif dari pihak pemerintah daerah, seolah enggan mendengarkan masukan. (*)