Beritapacitan.com, PACITAN – Bulan Agustus di Pacitan belum benar-benar usai. Meski tanggal 17 telah lewat, semangat merah putih kembali diledakkan oleh Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Pacitan.
Mereka menggelar Semarak Kemerdekaan HUT ke-80 RI, sebuah pesta kebersamaan penuh tawa, persaingan sehat, dan hadiah berlimpah.
Kader PMII se-Pacitan larut dalam serangkaian lomba yang dikemas santai namun tetap menghibur. Mulai dari lomba MC, dirigen, nyanyi, estafet karet, hingga lempar air semua menampilkan sisi kreatif dan spontanitas kader muda.
Tidak berhenti di situ, panitia juga menebar doorprize dengan hadiah utama kipas angin, yang sontak membuat riuh peserta saat nomor undian dipanggil.

Ketua KOPRI PC PMII Pacitan, Fitria Larasati, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar pesta hiburan.
“Semangat kemerdekaan tidak berhenti pada tanggal 17. Agustus masih hidup sampai tanggal 31, dan kami ingin menegaskan bahwa kader PMII tetap setia menjaga api perjuangan. Melalui kegiatan ini, kami mengikat kebersamaan sekaligus menyalakan semangat kreativitas kader,” ujarnya penuh semangat. Sabtu (23/8/2025).
Di tengah padatnya aktivitas organisasi, KOPRI ingin menghadirkan ruang informal untuk kader. Lomba-lomba sederhana ini justru menghadirkan tawa, saling dukung, hingga persaingan positif yang memperkuat ikatan emosional antar anggota.
“Kegiatan ini adalah ruang informal yang kami hadirkan untuk kader. Tidak hanya hiburan, tapi juga wadah kreativitas, kebersamaan, dan apresiasi. Kami ingin menunjukkan bahwa kader PMII Pacitan mampu menjaga nilai perjuangan sambil tetap riang gembira.” tegasnya.
Bertempat di lapangan Kampus STAINU Pacitan, acara berlangsung riuh. Sorak-sorai penonton, teriakan dukungan, hingga tawa pecah saat lomba lempar air membuat suasana terasa hangat dan akrab.
Para pemenang menerima penghargaan dengan penuh bangga, seakan mengulang narasi kemerdekaan perjuangan tak selalu di medan perang, tetapi juga di ruang-ruang kebersamaan.
Semarak kemerdekaan ala KOPRI PMII Pacitan menegaskan satu hal kemerdekaan adalah energi kolektif yang tidak boleh padam, bahkan setelah upacara bendera usai.
Dengan lomba sederhana, hadiah kipas angin, hingga penghargaan simbolis, kader PMII Pacitan membuktikan bahwa Agustus adalah tentang menjaga api perjuangan tetap hidup, sekaligus merayakan persaudaraan.(*)