Friday, September 5, 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
Berita Pacitan
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Ekonomi
  • Opini
  • Kriminal
  • Olah Raga
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pemerintahan
  • Kesehatan
  • Peristiwa
  • Login
No Result
View All Result
Berita Pacitan
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Dinas PPKB dan PPPA Pacitan: Prevalensi Stunting Turun 9,2 Persen

Editor: Al Ahmadi

Sunardi by Sunardi
July 18, 2025
in Kesehatan
Reading Time: 2min read
0
Kepala Dinas PPKB dan PPPA Kabupaten Pacitan, Jayuk Susilaningsih. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan)

Kepala Dinas PPKB dan PPPA Kabupaten Pacitan, Jayuk Susilaningsih. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan)

24
SHARES
59
VIEWS
WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Beritapacitan.com, PACITAN – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Pacitan menunjukkan penurunan yang signifikan. Dari 20,9% pada tahun 2023, kini turun menjadi 11,7% di tahun 2025. Capaian tersebut diraih berkat kerja kolektif lintas sektor dan upaya masif edukasi melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dilakukan Dinas PPKB dan PPPA bersama mitra.

Kepala Dinas PPKB dan PPPA Kabupaten Pacitan, Jayuk Susilaningsih, menyebut keberhasilan ini tidak lepas dari intervensi pada faktor penyebab utama stunting di Pacitan, yakni pola asuh.

Related posts

Salah satu peserta terapi mendapatkan penanganan langsung dari tim Banyu Urip Pacitan. Dengan dibalut plastik khusus dan dilakukan pemijatan, terapi ini bertujuan mengurangi nyeri otot, kesemutan, hingga gejala stroke ringan. (Foto: KSB for Berita Pacitan)

Puluhan Warga Kalikuning Antusias Ikuti Terapi Gratis dari KSB dan Banyu Urip Pacitan

July 6, 2025
63
PMII Pacitan Gelar Donor Darah Peringati Hari PMI Sedunia 

PMII Pacitan Gelar Donor Darah Peringati Hari PMI Sedunia 

May 9, 2025
58

“Penyebab stunting ada banyak, bisa dari asupan gizi, kesehatan, hingga faktor penyakit bawaan. Namun penyebab tertinggi di Pacitan adalah pola asuh. Maka fokus utama kami adalah intervensi melalui edukasi, terutama lewat program Sekolah Orang Tua Hebat,” jelas Jayuk saat ditemui, Jumat (18/7/2025).

Program Sekolah Orang Tua Hebat sudah dilaksanakan di seluruh desa di Pacitan sejak tahun lalu. Melalui program ini, para orang tua mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai pentingnya gizi, perawatan anak, hingga cara mendidik anak secara sehat dan menyeluruh.

Selain itu, keterlibatan kader, remaja, hingga lansia dalam sosialisasi serta pendampingan kepada ibu hamil dan ibu pasca melahirkan turut menjadi bagian dari strategi menyeluruh.

Kolaborasi erat juga dilakukan dengan PKK desa dan para bidan untuk memastikan setiap calon ibu dan anak mendapatkan perhatian dan pelayanan yang maksimal.

Tak hanya mengandalkan kerja satu dinas, upaya penurunan stunting dilakukan secara terintegrasi bersama dinas kesehatan, pertanian, Kominfo, Bappeda, Dinsos, serta jajaran pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa.

“Kami rutin menggelar rapat koordinasi dan rembuk stunting mulai dari desa, kecamatan hingga kabupaten. Karena stunting bukan hanya urusan satu sektor, tapi semua harus bergerak bersama,” tegas Jayuk.

Ia mengakui bahwa pendekatan terhadap masyarakat pun harus menyesuaikan kondisi sosial yang beragam. Namun, dengan pendekatan yang sabar dan berkelanjutan, hasilnya kini bisa dirasakan bersama.

“Penurunan sebesar 9,2 persen ini adalah capaian luar biasa. Bahkan untuk Jawa Timur, Pacitan termasuk tiga besar kabupaten dengan penurunan stunting tertinggi,” tambahnya.

Menghadapi tantangan ke depan, Jayuk menyebut bahwa program Dinas PPKB dan PPPA akan tetap melanjutkan pendekatan holistik, dengan tambahan program berbasis Kementerian baru, yakni Kemendukbanga (Kementerian Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berkualitas).

Beberapa program unggulan yang akan diterapkan antara lain:
1. GATI (Gerakan Ayah Teladan) Menumbuhkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak agar tumbuh berkarakter.
2. TAMASYA (Tama Asuh Anak) Edukasi kesehatan anak dan ibu di lembaga pendidikan seperti penitipan anak.
3. SIDAYA (Sinergi Pemberdayaan Lansia) Menyiapkan lansia tahun 2045 agar tetap produktif dan tidak menjadi beban keluarga maupun negara.

Jayuk juga mengungkapkan bahwa Sekolah Lansia Tangguh sudah mulai berdiri di Arjosari, dan tahun ini tengah digalakkan di seluruh kecamatan bekerja sama dengan desa untuk pendanaan.

Di akhir wawancara, Jayuk menyampaikan pesan penting kepada seluruh orang tua di Pacitan, baik ibu maupun ayah.

“Perhatikan kesehatan ibu sejak sebelum menikah. Ikuti bimbingan nikah bersama Kemenag, periksa kehamilan secara rutin, berikan ASI eksklusif selama enam bulan tanpa tambahan PMT, dan aktif hadir ke posyandu setiap bulan,” imbaunya.

Ia juga menekankan pentingnya peran ayah dalam membentuk karakter anak melalui keterlibatan dalam tumbuh kembang mereka, sebagaimana semangat Gerakan Ayah Teladan.

Dengan semangat gotong royong dan edukasi berkelanjutan, Jayuk optimis Pacitan dapat terus menekan angka stunting demi menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh di masa depan.(*)

Tags: #PACITANStunting di Pacitan
SendShare10Tweet6
Previous Post

Wow! Nol Kasus Rokok Ilegal di Pacitan, Dewan Ingatkan: Jangan Lengah

Next Post

Kolaborasi Jaga Bumi di Pancer Door, DLH Pacitan Ajak Warga Aktif Rawat Wisata

Sunardi

Sunardi

Jurnalis Berita Pacitan yang bekerja di Wilayah Pacitan

Next Post
Kepala DLH, Cicik Roudlotul Jannah mengatakan bahwa aksi bersih pantai bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk ajakan terbuka kepada semua pihak untuk ikut menjaga lingkungan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan)

Kolaborasi Jaga Bumi di Pancer Door, DLH Pacitan Ajak Warga Aktif Rawat Wisata

Baritan, Tradisi Tolak Bala dan Syukur Leluhur Digelar di Dusun Wati Pacitan

Baritan, Tradisi Tolak Bala dan Syukur Leluhur Digelar di Dusun Wati Pacitan

Abdul Rohman (67), perajin kerupuk asal Baleharjo, Pacitan, bersama seorang warga menyusuri puing-puing rumah produksinya yang hangus dilalap api, Selasa (22/7/2025). Seluruh peralatan usaha miliknya ludes terbakar dalam insiden tersebut. (Foto: Sunardi/BeritaPacitan.com)

Lenyap Dilalap Api, Kakek Produsen Kerupuk Asal Pacitan Harus Memulai Usaha dari Nol

Please login to join discussion
Berita Pacitan

Media Online Pertama di Kabupaten Pacitan yang menumbuhkan jiwa optimisme, di kemas dalam berita positif dan mengispirasi sesuai Undang-Undang Pers Tahun 1999

Lilik Widiastuti menegaskan perlunya inovasi agar UMKM Pacitan mampu bersaing dengan produk luar. (Foto : Sunardi Berita Pacitan).
Ekonomi

UMKM Pacitan Hadapi Tantangan Daya Saing di Tengah Lemahnya Daya Beli

by Sunardi
September 4, 2025
0
26

Beritapacitan.com, PACITAN - Kondisi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Pacitan masih menghadapi berbagai tantangan. Menurut Lilik Widiastuti, Kepala...

Read more
Sejak lahir, setiap anak berhak atas identitas yang jelas. Aturan terbaru mewajibkan pemberian nama minimal dua kata untuk mempermudah pencatatan administrasi. (foto: Ilustrasi Canva)

Nama Bayi Tak Boleh Satu Kata, Ini Penjelasan Dukcapil Pacitan

September 4, 2025
44
Menjaga Pacitan dengan Stabilitas, Demokrasi, dan Aspirasi Rakyat

Menjaga Pacitan dengan Stabilitas, Demokrasi, dan Aspirasi Rakyat

September 2, 2025
85
Semarak peringatan HUT ke-80 RI di Pacitan dimeriahkan dengan parade drumband pelajar yang memukau penonton dengan penampilan penuh semangat. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Dinas Pendidikan Gelar Parade Drumband Meriahkan Kemerdekaan RI ke 80 di Pacitan

September 2, 2025
26
Kabid Penegakan Perda Satpol PP Pacitan, Widiyanto, S.Sos saat ditemui di kantornya. Ia mengakui pengawasan gepeng dan pengamen masih terbatas di lampu merah, sementara kawasan wisata belum tersentuh patroli. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Aktivitas Gepeng Marak di Obyek Wisata Pacitan, Patroli Satpol-PP Masih Absen

September 1, 2025
40

Berita Terbaru

Lilik Widiastuti menegaskan perlunya inovasi agar UMKM Pacitan mampu bersaing dengan produk luar. (Foto : Sunardi Berita Pacitan).

UMKM Pacitan Hadapi Tantangan Daya Saing di Tengah Lemahnya Daya Beli

September 4, 2025
Sejak lahir, setiap anak berhak atas identitas yang jelas. Aturan terbaru mewajibkan pemberian nama minimal dua kata untuk mempermudah pencatatan administrasi. (foto: Ilustrasi Canva)

Nama Bayi Tak Boleh Satu Kata, Ini Penjelasan Dukcapil Pacitan

September 4, 2025

Temukan Kami di :

Berita Terpopuler

  • UMKM Pacitan Hadapi Tantangan Daya Saing di Tengah Lemahnya Daya Beli
  • Nama Bayi Tak Boleh Satu Kata, Ini Penjelasan Dukcapil Pacitan
  • Menjaga Pacitan dengan Stabilitas, Demokrasi, dan Aspirasi Rakyat
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

No Result
View All Result
  • Home
  • Kuliner
  • Kriminal
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Opini
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Pemerintahan
  • Olah Raga
  • Login

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In