Beritapacitan.com, PACITAN – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, aktivitas jual beli hewan qurban di Pasar Pon Pacitan mulai menunjukkan peningkatan.
Sejak pagi hari, pasar tradisional tersebut tampak dipadati para pedagang dan penjual kambing maupun sapi.
Namun, di tengah keramaian itu, para pelaku pasar justru mengeluhkan penurunan harga jual hewan qurban dibandingkan tahun sebelumnya.
Banyaknya penjual yang hadir secara bersamaan membuat persaingan semakin ketat dan berdampak pada stabilitas harga.
Riko (25), salah satu penjual kambing, mengaku kesulitan menjual dagangannya.
Padahal, ia telah merawat hewan-hewan tersebut dengan baik dan menjaga kesehatannya agar layak untuk dikurbankan.
“Saya sudah rawat kambing ini sejak lama. Makanannya dijaga, kesehatannya pun stabil. Tapi sekarang malah susah laku, mungkin karena banyak yang jualan, jadi saingannya tinggi,” ujar Riko saat ditemui di Pasar Pon, Senin, 26 Mei 2025.
Keluhan serupa juga disampaikan Sutar (44), seorang pedagang kambing berpengalaman.
Ia mengaku sudah membeli kambing dari peternak, namun saat dibawa ke pasar, harga jualnya justru tidak menentu.
“Saya sudah beli kambing dari orang, tapi begitu dibawa ke pasar harganya malah jatuh. Padahal ini sudah masuk masa ramai-ramainya penjualan jelang Idul Adha,” keluhnya.
Tingginya jumlah penjual yang datang bersamaan ke pasar, tanpa diimbangi dengan peningkatan jumlah pembeli, menyebabkan harga hewan qurban mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha, terutama mereka yang sudah berinvestasi sejak jauh hari.
Fenomena ini menegaskan pentingnya pengaturan waktu distribusi hewan qurban serta strategi pasar yang matang, agar stabilitas harga tetap terjaga dan pedagang tidak merugi.
Menjelang hari raya besar seperti Idul Adha, sinergi antara peternak, pedagang, dan pembeli sangat dibutuhkan demi menjaga perputaran ekonomi lokal tetap berjalan baik tanpa mengorbankan kesejahteraan para pelaku pasar. (*)