Beritapacitan.com, Pacitan – Sebanyak 10 mahasiswa di Pacitan dipilih untuk dirias menjadi model ala karakter Wayang Beber khas Pacitan.
Itu dilakukan dalam rangka revitalisasi warisan budaya Nusantara, program MBKM Mandiri Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta menghadirkan kolaborasi seni busana dan fotografi di Pacitan.
Melalui skim magang dan Studi Independen, Ardane Rossi Mayor dari Prodi Fotografi bersama Miranda Claudia M dari Prodi Desain Mode Batik menciptakan proyek bertajuk “Alih Imaji Lakon Jaka Kembang Kuning dalam Fotografi Sequential”.

Proyek ini menggandeng mitra Batik Lipi’o Pio di Laweyan, Surakarta, serta Yayasan Wayang Beber Pacitan. Berlangsung sejak Desember 2024 hingga Januari 2025.
Dalam kolaborasi ini, Tri Hartanto, desainer utama, mereinterpretasi busana tokoh dalam gulungan Wayang Beber menggunakan pendekatan kontemporer.
Teknik draping yang dimodifikasi diterapkan pada kain batik bermotif elemen visual Wayang Beber.
“Penerapan teknik draping pada kain batik tidak hanya memberikan tampilan segar, tetapi juga bertujuan mengenalkan batik kepada audiens yang lebih luas, terutama generasi muda,” jelas Tri Hartanto, kepada Beritapacitan.com, Sabtu, 18 Januari 2025.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bukti nyata bahwa seni tradisional dapat dikembangkan tanpa kehilangan identitasnya.
Melengkapi proyek ini, lima mahasiswa STAINU dan Mahasiswa STKIP PGRI berperan sebagai model. Hasil fotografi sequential tersebut akan dicetak menjadi sebuah buku berjudul Wayang Beber Sekartaji.

Menurut salah satu model, Fariz Dani Arham, pengalaman ini tidak hanya menambah pengetahuan tentang cerita Wayang Beber Sekartaji, tetapi juga memberikan kesan mendalam.
“Dalam suasana pemotretan yang kolosal, saya merasa seperti terhanyut ke kehidupan masa lampau,” tandas pria yang berkuliah di kampus STAINU Pacitan. (*)