Beritapacitan.com, PACITAN– Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, kebutuhan masyarakat akan uang baru meningkat pesat. Hal ini mendorong maraknya jasa penukaran uang di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Pacitan.
Salah satu penyedia jasa penukaran uang, Dian (32), warga Surakarta, menuturkan bahwa ini merupakan tahun ke-8 baginya membuka layanan penukaran uang di Pacitan.
Dian mengungkapkan bahwa jasa penukaran uang hadir untuk membantu masyarakat yang membutuhkan uang baru dengan mudah. “Banyak orang yang tidak punya waktu untuk menukar uang di bank, jadi mereka memilih jasa penukaran seperti kami,” terangnya.
Kebutuhan uang baru ini biasanya digunakan untuk berbagai keperluan, seperti belanja kebutuhan Lebaran, THR, dan angpao.
Sistem Penukaran dan Harga
Dian menjelaskan bahwa sistem penukaran uang di tempatnya cukup sederhana. Masyarakat dapat memilih pecahan uang yang diinginkan, seperti Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.
Untuk setiap penukaran Rp m100.000, masyarakat akan dikenakan biaya Rp15.000. “Jadi, untuk satu bungkus uang senilai Rp100.000, kami jual dengan harga Rp115.000,” kata Dian.
Lokasi dan Jam Operasional
Jasa penukaran uang milik Dian berlokasi di Jl. Jend. A. Yani No. 41 Depan SDN 2 Baleharjo. Layanan ini buka mulai dari pagi hingga menjelang Maghrib.
“Setelah salat tarawih, kami buka kembali sampai pukul 22.00 WIB,” imbuhnya.
Pecahan Uang yang Paling Laku dan Keuntungan. Dian mengungkapkan bahwa pecahan uang Rp 5.000 menjadi yang paling diminati masyarakat.
“Jumlah uang yang terjual setiap harinya tidak menentu. Jika ramai, bisa sampai 10 paket uang. Tapi, ada juga hari-hari di mana kami tidak mendapatkan pelanggan sama sekali,” tuturnya.
Dian dan rekan-rekannya tidak langsung menghitung keuntungan berdasarkan hasil penjualan mereka. “Kami mendapatkan gaji dari bos, di mana keuntungannya dirata-ratakan,” jelasnya.
Dian dan para penyedia jasa tukar uang lainnya mengaku bahwa mereka bekerja sebagai anak buah yang diperintah bosnya untuk menawarkan uang baru.
“Omzet yang kami dapatkan sulit ditebak. Kalau lagi ramai, bisa mencapai Rp 10-15 juta. Tapi, kalau sepi, bisa di bawah itu,” ujar Dian.
Meskipun panas terik matahari, debu, dan kendaraan yang melintas menjadi tantangan, para penyedia jasa tukar uang ini tetap semangat melayani kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran. (*)