Beritapacitan.com, PACITAN-Peluang kerja di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, masih tergolong sulit. Hal ini terlihat dari tingginya angka pengangguran di kalangan usia produktif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Pacitan pada tahun 2022 mencapai 3,65 persen atau 13.920 orang dari 459.43 ribu jumlah penduduk usia kerja.
Angka ini lebih rendah dari tingkat pengangguran terbuka nasional yang sebesar 5,86 persen. Namun, dari jumlah pengangguran di Pacitan, sebagian besar di antaranya adalah berjenis kelamin laki-laki yang didaku sebagai tulang punggung keluarga.
Sementara itu, jumlah penduduk bekerja di Pacitan masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SD ke bawah, yaitu sebanyak 47,23 persen. Sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas sebesar 8,20 persen.
Lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Pacitan adalah sektor pertanian, yaitu sebesar 58,82 persen.
Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disdagnaker Pacitan Supriyono mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya mendapatkan pekerjaan di Pacitan. Mulai minimnya gaji, lapangan pekerjaan, hingga pekerjaan yang ada sengaja tidak diambil karena upah kecil.
“Terus karena peluang kerja yang disenangi sama usia produktif ini memang potensinya sedikit. Begitu juga penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan juga tidak dapat mencukupi,” katanya Kamis (2/11/2023).
Kemudian, tambah Supriyono, Pacitan merupakan kabupaten yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang perekonomiannya. Namun, sektor pertanian belum sebanding dengan kabupaten di sekitar, seperti Magetan dan Madiun.
Selain itu, tambah Dia, pertumbuhan industrinya yang juga masih tergolong rendah, turut menyebabkan penyerapan lapangan kerja di sektor industri juga masih seret.
“Contoh seperti di pabrik rokok itu kan mayoritas yang diambil pekerjanya hanya perempuan. Sedangkan untuk pabrik triplek kebanyakan laki-laki,” terangnya.
Pihaknya berharap, khususnya bagi anak muda agar mulai mencoba berinovasi, mulai mempergunakan teknologi dalam membangun usaha baru. Termasuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan potensi, produk maupun karya hingga dalam upaya penjualan.
“Salah satunya UMKM dengan pemasaran online bisa menjadi peluang kedepan. Tentu, untuk saat ini khususnya anak muda kudu mencoba” ujarnya.
Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja di Pacitan
Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Disdagnaker telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesempatan kerja di Pacitan. Salah satunya dengan membuat asosiasi pengusaha untuk wilayah kabupaten.
Tak lain, hal itu untuk menyiapkan formula yang tepat dalam menentukan kebijakan. Pun untuk memberikan akses lapangan kerja dan mendukung bertumbuhnya kesempatan kerja bagi masyarakat.
“Kemarin tanggal 24 Oktober 2023 itu kami sudah bekerjasama untuk mendirikan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah (FKLPID). Anggota disitu terdiri komunitas/perusahaan dari dunia usaha maupun industri yang ada di Pacitan,” lanjutnya.
Selain itu, upaya-upaya tersebut disusul melalui adanya pendidikan peningkatan keterampilan masyarakat. Melalui BLK (Balai Latihan Kerja) yang saat ini masih terus berlanjut.
“Makanya istilahnya kalau sekarang ini dunia kerja itu paling tidak harus punya pengalaman (skill). Pengalaman itu kan tidak hanya cerita di sana-sani tapi kan juga harus tertulis, berwujud sertifikat kan gitu,” tutupnya.