Beritapacitan.com, PACITAN-Puluhan masyarakat antusias mengikuti sosialisasi Holding BUMN di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur bertajuk sebagai lokomotif kebangkitan ekonomi masa depan, yang diselengarakan Anggota DPR RI Dapil Jatim VII, Edhie Baskoro Yudhoyono.
Tampak sejak dini hari warga Pacitan mulai memadati kantor Balai Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan dengan berpakaian batik mendaftar pada sosialisasi tersebut. Salah satu pesertanya Lestari mengaku senang ikuti acara Senin (31/10/10). Selain menambah pengalaman pun mengetahui peran BUMN dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Terlebih beberapa tahun lalu Pacitan kususnya dilanda pandemi Covid-19.
Sementara itu Ketua Panitia Sosialisasi Holding BUMN, Eko Kurniawan saat membuka acara menyatakan ungkapan terimakasih kepada masyarakat yang telah berkenan meluangkan watunya untuk hadir dalam sosialisasi tersebut. Perlu diketahui Sosialisasi Holding BUMN ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat luas termasuk warga Pacitan.
“Saya ucapkan terimakasih atas kehadiran semuanya, perlu diketahui bahwa Holding BUMN ini salah satu upaya Anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono bersama BUMN untuk memberikan pemahaman serta mendorong terus berperan aktif membantu kebangkitan ekonomi masyarakat sesuai tema, sehingga masyarakat Pacitan dapat sejahtera dan bahagia,”terangnya.
Kemudian diwaktu yang sama dalam perwakilan Anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Arif Setia Budi mencontohkan peran penting BUMN salah satunya yang dilakukan Bank BRI pasca pandemi Covid-19 sangat dirasakan masyarakat dalam mendorong inklusi keuangan.
“Peran Terdepan BRI dalam mendorong inklusi keuangan BRI memiliki visi menjadi The Most valuable Banking Group in Southeast Asiadan Champion of Financial Inclusion pada 2025. Salah satu visi untuk menjadi Champion of Financial Inclusion, BRI menyadari bahwa hal tersebut dapat mendorong pemerataan kemakmuran bagi bangsa Indonesia,”katanya, Senin (31/10/2022).
Dari visi tersebut lanjut pria yang sering disapa akrab ASB itu pun menilai bahwa BRI telah sejalan dengan visi Pemerintah. Sebagaimana tingkat inklusi di tahun 2024 mencapai 90 persen. Sebagaimana juga merujuk data dari OJK inklusi keungan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19 persen.
“Visi BRI tersebut memang sejalan dengan visi pemerintah yang mencanangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024. Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19 persen atau meningkat dari 67,8 persen pada 2016,” imbuhnya.
Lanjut dia menambahakan BRI pun untuk tercapainya sesuai yang direncakan, memiliki tiga setrategi yang terus konsisten dilakukan mulai dari mengembangkan agen Brilink di seluruh Indonesia, tercatat pada tahun 2022 ini ada 600 ribu agend BRILink, sekaligus memberikan pelatihan kepada masyarakat agar membuka rekening secara digital.
“Dengan tugas mengajari masyarakat untuk buka rekening dan bertransaksi secara digital, serta mengajarkan masyarakat melakukan pengamanan agar terhindar dari kejahatan digital. Ketiga, BRI berupaya secara konsisten mengembangkan ekosistem bisnis secara digital,”terangnya.
Sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital, untuk menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital di masa depan,”Mas Ibas sebagai representasi dari perwakilan masyarakat, terus mendorong bagaimana BUMN terus berinovasi sehingga bisa berdampak positif kepada kebangkitan ekonomi masyarakat,”ucapnya.
Salah satunya manfaat dengan adanya BRILink masyarakat bisa mengakses lebih cepat dan mudah. Begitu juga manfaat lainnya bisa menambah lapangan pekerjaan kususnya masyarakat pedesaan.
“Selain memberikan akses layanan keuangan kepada masyarakat, Agen BRILink juga memberikan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Terbukti dalam catatan ada Sepanjang Januari-Agustus 2022, Agen BRILink tersebut memproses lebih dari 709 juta transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp855,5 triliun,”jelasnya.
Disamping memiliki Agen BRILink, BRI juga menjadi induk Holding Ultra Mikro (UMi) yang dibentuk untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan. Sinergi ekosistem ultra mikro antara BRI dengan Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani) adalah untuk membuka akses layanan keuangan yang lebih luas kepada masyarakat.
“Terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan. Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal. Meskipun demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun informal. Di sinilah segmen UMi dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group,”kata, ASB.
Terakhir pencapaian holding UMi pria yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Pacitan itu menjelaskan hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp.183,9 triliun.
“Disamping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah KUR Mikro ke Komersial di tahun 2021 dan di tahun 2022 diprediksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah,”pungkasnya.(red)