Beritapacitan.com, PACITAN– Akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, omzet penjualan daging sapi di Pacitan Jawa Timur anjlok.
Pedagang daging sapi di Pasar Arjowinangun, Diah Wismaningsih (54) berharap kepada Pemkab Pacitan untuk terus mengedukasi masyarakat terkait pengolahan daging aman konsumsi di tengah merebaknya Virus PMK yang mempengaruhi perekonomian warga.
“Saya sangat berharap pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat terutama terkait pengolahan daging, karena PMK sangat berdampak pada ekonomi terutama pedagang seperti kami,” katanya, Rabu (29/06/2022).
Kondisi tersebut membuat omset yang didapatkan anjlok hingga 15 persen. Padahal sebelum PMK merebak, sehari ia mampu menjual 60-70 kilogram daging sapi.
“Selama ada PMK ini omset saya turun drastis sekitar 15 persen. Sebelum ini saya bisa menjual 60 sampai 70 kilogram,” ujar Ning.
Selain itu, terkait suplai daging sapi saat ini masih normal. Bisa dipastikan sudah diperiksa secara laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes Pacitan).
“Untuk suplai tidak berkurang. Setahu saya daging di sini semua aman, karena sebelum penyembelihan ada pemeriksaan dari Dinkes. Jika ada indikasi terpapar PMK akan di karantina 14 hari di RPH. Jadi konsumen tidak usah panik, pilih berita dari sumber yang terpercaya,” jelasnya kepada Beritapacitan.com.
Reporter: Dita Rahmawati
Editor : Arifai