Beritapacitan.com, PACITAN – Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Pacitan, Turmudzi, memberikan tanggapan atas kritik yang disampaikan Ketua DPRD Pacitan bulan lalu, Arif Setia Budi, terkait sistem tiket elektronik atau e-tiketing di destinasi wisata.
Menurut Turmudzi, penerapan e-tiketing sebenarnya telah dilakukan di seluruh destinasi wisata yang dikelola Pemkab Pacitan. Namun, ia mengakui bahwa pelaksanaannya belum optimal dan masih ditemukan transaksi manual menggunakan uang tunai di lapangan.
“E-tiketing itu sebenarnya sudah kita pakai di semua destinasi. Kritik dari DPRD kemarin lebih pada pengoptimalan agar tidak monoton dan itu-itu saja. Minggu depan akan kita lakukan evaluasi,” jelas Turmudzi kepada Beritapacitan.com
Ia menyebutkan, salah satu penyebab masih digunakannya transaksi manual adalah karena sebagian pengunjung belum terbiasa dengan sistem pembayaran digital atau belum memiliki akses e-banking. Padahal, fasilitas pembayaran non-tunai seperti QRIS sudah tersedia di lokasi wisata.
“Kendala yang dihadapi pengunjung itu lebih ke antrean. Jadi mereka memilih manual saja. Tapi nanti kita akan sinkronkan, karena sebetulnya lebih cepat pakai e-tiket,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut atas kritik tersebut, Disparbudpora berencana menggelar evaluasi internal dan mengumpulkan para koordinator kawasan wisata pada minggu depan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas sistem yang telah berjalan.
“Petugas di lapangan selama ini juga sudah mendapat pelatihan. Tugas mereka tinggal jaga dan memastikan sistem berjalan,” tambahnya.
Turmudzi juga menegaskan pentingnya pemahaman publik terhadap sistem digital ini. Menurutnya, penggunaan e-tiketing tidak hanya untuk efisiensi, tapi juga untuk mencegah kebocoran pendapatan daerah.
“Kita upayakan mencegah kebocoran, efisiensi, dan sebagainya. Sekarang ini tidak zaman lagi bawa uang banyak, cukup pakai mobile banking saja,” tegasnya.
Meski demikian, Disparbudpora tetap menyediakan opsi pembayaran manual sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gangguan teknis seperti listrik padam.
“Kita tetap sediakan manual untuk jaga-jaga kalau nanti mati listrik,” pungkasnya.
Dengan evaluasi dan perbaikan sistem yang direncanakan, besar harapan agar sistem e-tiketing di Pacitan dapat berjalan maksimal dan memberikan kontribusi positif bagi pengelolaan pariwisata daerah.