Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pacitan mengumumkan bahwa sebanyak 216 jamaah haji tahun 2025 telah resmi melunasi biaya perjalanan. Mereka terdiri dari empat kategori jamaah haji reguler, lansia, penggabungan mahram, dan jamaah cadangan.
Menariknya, keberangkatan jamaah tahun ini juga akan didampingi oleh dua petugas haji daerah (PHD) dan satu petugas pembimbing ibadah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KPIHU).
Selain itu, dari unsur pemerintah, terdapat ketua kloterr, dokter, dan paramedis yang siap mengawal jamaah sepanjang perjalanan.
“Petugas kloter itu ada ketua kloter satu orang, kemudian tenaga kesehatan haji (TKH) terdiri dari satu dokter dan dua paramedis. Ditambah dua PHD dari daerah dan satu pembimbing ibadah KPIHU yang pembiayaannya mandiri,” terang Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Pacitan, Mutongin, pada Senin, (28/4/2025).
Rekrutmen petugas haji, lanjutnya, dilakukan melalui mekanisme seleksi terbuka sejak tingkat kabupaten hingga provinsi. Proses ini sudah berlangsung petahun dengan penilaian berbasis uji kompetensi.
“Petugas haji itu yang terpenting nilainya terbaik, seleksi murni tanpa titipan,” tegasnya.
Adapun kuota jamaah haji untuk Pacitan berasal dari jatah Provinsi Jawa Timur, bukan kuota khusus kabupaten. Sampai batas pelunasan, Pacitan berhasil memberangkatkan 216 calon haji.
Namun, hingga kini, kepastian siapa saja petugas yang akan mendampingi secara penuh masih menunggu pengesahan dari pusat.
Dijelaskan pula, untuk jabatan ketua kloter wajib diisi oleh pegawai Kementerian Agama, sedangkan pembimbing ibadah bisa berasal dari Kemenag, organisasi masyarakat, maupun lembaga lain yang memiliki sertifikat pembimbing haji.
Terkait rumor adanya titipan dalam seleksi petugas, pihak Kemenag menepis tegas.
“Tidak ada itu, titipan. Contohnya saya sendiri kemarin ikut tes di Ponorogo, dan saya tidak lolos karena memang seleksinya murni berdasarkan nilai ujian,” tutupnya sambil tersenyum.(*)