BERITAPACITAN-Bermodal hubungan persahabatan yang terus terjalin antara Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, akhirnya lahir satu hibah berupa program sarana air bersih dalam wadah Grassroots.
Bantuan senilai 1,1 Miliar tersebut bertempat di Desa Sidomulyo, Kebonagung. Dimulai pelaksanaannya pada awal tahun 2020 akhirnya kelar 8 bulan kemudian. Sementara program ini didukung sepenuhnya oleh Wahana Anak Bangsa Peduli Indonesia Maju (WABPIM).
Hari ini Indartato, Bupati Pacitan menjadi saksi komitmen dua negara tersebut. Melalui penandatanganan prasasti proyek yang ternyata sempat mundur 2 bulan karena pandemi Covid-19.
“Saya terharu, karena nanti 4435 jiwa tidak akan lagi mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih,” ungkap Bupati usai penandatanganan (11/02) kemarin, di Ruang Transit Pendopo Kabupaten Pacitan.
Pada kegiatan yang diselenggarakan secara virtual itu Pak In juga menyebut masalah air bersih di kabupaten Pacitan baru tergarap 60 persen, sisanya masyarakat masih kesulitan mendapatkan akses air bersih dan berkualitas pada musim kemarau.
Sementara Komjen Jenderal Jepang Tani Masaki pada sambutannya berharap masyarakat Desa Sidomulyo bersedia menerima bantuan tersebut dengan senang hati, akhirnya bisa dimanfaatkan dalam waktu yang panjang. “Ingin sekali kami melihat langsung proyek tersebut, namun pandemi sementara memisahkan kita,” kata Masaki.
Pihaknya juga berharap masyarakat Sidomulyo bersedia belajar untuk merawat bantuan tersebut dengan baik, sehingga mimpi pemanfaatan sampai anak cucu tidak hanya menjadi mimpi belaka.(rj).