Beritapacitan.com, KEBONAGUNG-Mbah Umar Tumbu, Ulama dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang terkenal berdakwah keliling itu memiliki kisah perjuangan di Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung.
Kepala Desa Kalipelus, Dasuki menceritakan bagaimana sosok Mbah Umar Tumbu dan kiprahnya mendakwahkan ajaran Islam era sebelum tahun 1970-an.
“Mbah Umar Tumbu waktu itu masih sangat enerjik berdakwah keliling di pelosok Pacitan, di Desa Kalipelus terkenal sangat kharismatik dan sangat sederhana,” katanya, Selasa (04/01/2022) kemarin.
Dasuki menambahkan, perjalanan Mbah Umar Tumbu ketika berdakwah tidak lepas dari tumbu yang selalu dipikul untuk dijual bahkan menjadi nama besar yang dikenal sampai saat ini.
“Mbah Umar Tumbu selalu memikul dagangan tumbu atau wadah yang terbuat dari anyaman bambu untuk dijual. Nama aslinya Umar Syahid. Setiap selesai jualan pulang membawa kelapa, gula jawa dan pisang,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kades yang menjabat sejak tahun 2007 itu menuturkan, ada sebuah peninggalan dari Mbah Umar Tumbu di Desa Kalipelus yakni sebuah surau yang kini menjadi bangunan masjid.
“Sebelum Mbah Umar Tumbu dakwah di sini, masyarakat belum mengenal ajaran agama Islam yang benar. Waktu itu dengan keluwesannya Mbah Umar membangun sebuah surau kecil di Dusun Krajan, yang kini menjadi masjid,” terang Dasuki.
Selain itu, Dasuki menyatakan pernah menyaksikan dengan mata-kepalanya sendiri keunikan Mbah Umar Tumbu makan hanya dengan tanah ampo yang dibakar.
“Yang masih membuat saya kagum, Mbah Umar Tumbu itu selama di Desa Kalipelus hanya makan tanah ampo yang dibakar. Itu merupakan tirakat yang istiqomah dia lakukan,” jelasnya dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya itu, kiai yang wafat pada tahun 2017 itu menginspirasi masyarakat Desa Kalipelus untuk mengenal dunia pesantren. Termasuk Kadesnya sendiri merupakan alumni Ponpes Nurrohman, Njajar, Donorojo yang diasuh sendiri oleh Mbah Umar.
“Sebelum Mbah Umar Tumbu berdakwah di Desa Kalipelus, masyarakat belum mengenal pesantren. Hingga akhirnya saya termasuk anak-anak yang mau mondok di Ponpes Nurrohman era 1970-an yang diasuhnya sendiri,” ucap Kades Kalipelus, Dasuki.
Tak heran jika Mbah Umar Tumbu atau KH Umar Syahid sangat disegani oleh banyak tokoh nasional karena kiprahnya istiqomah dalam berdakwah di pelosok Kabupaten Pacitan. (Yf/red)