Beritapacitan.com, PACITAN – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Pacitan dalam beberapa pekan terakhir menjadi kendala utama dalam pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan tahun 2025.
Hujan deras dan kondisi tanah yang labil menyebabkan sejumlah pekerjaan terhambat dan tidak bisa dilakukan sesuai jadwal.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Pacitan, Heru Tunggul, menyampaikan bahwa faktor cuaca sangat memengaruhi kualitas hasil pekerjaan, terutama pada jenis pekerjaan yang membutuhkan kondisi tanah padat dan kering.
“Kendalanya paling sering cuaca. Kalau hujan terus, tidak bisa dipaksakan karena hasilnya nanti tidak maksimal dan bisa cepat rusak,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Selain cuaca, Heru juga mengungkapkan bahwa keterbatasan alat berat seperti wales (alat pemadat) turut memperlambat progres di lapangan.
“Alat di Pacitan ini terbatas, jadi harus bergantian sewa antar lokasi pekerjaan. Itu juga membuat waktu pengerjaan sedikit mundur,” katanya.
Meski menghadapi berbagai kendala, Dinas Perkimtan tetap melanjutkan program pembangunan jalan lingkungan dengan fokus pada peningkatan akses dan kenyamanan warga.
Heru menegaskan bahwa prioritas utama tetap pada kualitas jalan, sedangkan pembangunan talud dilakukan bila benar-benar diperlukan untuk menjaga kestabilan konstruksi.
“Kalau taludnya masih kuat, kita utamakan jalan. Tapi kalau kondisi talud bisa memengaruhi jalan, baru kita kerjakan. Prinsipnya, jangan semua diarahkan ke talud, karena yang paling bermanfaat bagi masyarakat itu jalan yang baik,” jelasnya.
Tahun 2025, Dinas Perkimtan mencatat total panjang pembangunan jalan dan pendukungnya mencapai puluhan kilometer dengan rincian sebagai berikut, Jalan aspal 34,01 kilometer, Jalan rabat beton 24,51 kilometer, Jalan paving 6,42 kilometer, Talud 8,88 kilometer, Jembatan 19 meter, Drainase 1,95 kilometer.
Adapun proyek pembangunan jalan lingkungan tersebar di berbagai kecamatan, di antaranya Ngadirojo, Nawangan, Bandar, dan Pringkuku.
Seluruh kegiatan ini merupakan bagian dari program reguler tahun 2025 sekaligus tindak lanjut dari usulan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD, hasil Musrenbang, dan aspirasi dari desa.
Heru menambahkan, seluruh kegiatan reguler tahun ini telah rampung, dan saat ini pihaknya tengah menyelesaikan program tambahan dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dengan total 100 paket pekerjaan.
“PAK sudah mulai sejak Oktober, dan targetnya pertengahan Desember selesai. Sekarang progresnya sudah sekitar 30 persen, hampir semua kecamatan dapat bagian,” ujarnya.
Ia berharap cuaca segera membaik agar penyelesaian pembangunan dapat berjalan sesuai rencana.
“Kalau kondisi memungkinkan, semua bisa selesai tepat waktu dan hasilnya bisa dinikmati masyarakat,” pungkas Heru.(*)






