Beritapacitan.com, PACITAN-Suasana bazar Festival Gerabah Lempung Agung di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, tampak ramai sejak pagi. Sabtu , 23 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 22.00 di Dusun Purwoasri Gunung Cilik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga maupun wisatawan.
Pengunjung antusias memilih berbagai produk hasil karya perajin lokal, mulai dari piring, mangkuk, kendi, hingga cendera mata berbahan tanah liat.
Para ibu perajin melayani setiap pembeli dengan ramah, menciptakan suasana hangat di tengah semaraknya kegiatan.
Yang menarik, seluruh transaksi di area bazar tidak menggunakan uang kertas, melainkan “uang gerabah” keping kecil dari tanah liat yang dicetak menyerupai koin. Uang ini menjadi alat tukar resmi selama festival berlangsung.
Menurut panitia yang bertugas di pos penukaran, Lambang Aji, setiap pengunjung bisa menukar uang asli dengan uang gerabah di lokasi.
“Uang gerabah ini nilainya lima ribu rupiah per keping. Jadi kalau pengunjung mau beli produk, tinggal tukar dulu uang aslinya di pos penukaran,” jelasnya. Sabtu, (25/10/2025).
Salah satu pengunjung, Annisia Puji Lestari, mengaku penasaran dengan konsep uang gerabah yang unik tersebut.
“Awalnya saya kira cuma pajangan, ternyata benar-benar dipakai untuk belanja. Seru dan terasa beda, jadi pengalaman baru bisa belanja pakai koin dari tanah liat,” katanya sambil menunjukkan uang gerabah yang baru ditukarnya.
Selain sebagai alat transaksi simbolik, penggunaan uang gerabah memiliki makna filosofis. Tradisi ini menggambarkan penghargaan terhadap tanah sebagai sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat Purwoasri.
Festival yang telah digelar untuk ketiga kalinya ini menjadi wujud nyata pelestarian kearifan lokal sekaligus penggerak ekonomi kreatif desa.(*)








