Beritapacitan.com,PACITAN – Desain saluran bawah trotoar di sejumlah ruas jalan Pacitan dinilai belum ideal karena menyulitkan petugas saat melakukan pembersihan.
Menyadari persoalan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan kini tengah menyiapkan konsep baru sistem drainase yang lebih mudah dirawat dan efisien.
Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas PUPR Pacitan, Tonny Setyo Nugroho mengatakan, penataan ulang trotoar secara menyeluruh memang belum masuk dalam rencana kerja utama.
Namun pihaknya tetap melaksanakan perbaikan terbatas melalui kegiatan rehabilitasi pada bagian yang mengalami kerusakan ringan.
“Untuk pembenahan total memang belum ada rencana, tapi kalau perapian seperti keramik pecah atau trotoar di atas saluran rusak, bisa kita lakukan lewat kegiatan rehabilitasi,” ujar Tonny, Kamis, 16 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, keterbatasan anggaran menjadi salah satu alasan belum dilakukan pembenahan menyeluruh.
Terlebih, adanya pemangkasan transfer dana dari pusat ke daerah membuat pelaksanaan kegiatan harus lebih efisien. Karena itu, fokus utama saat ini adalah memastikan fungsi saluran drainase berjalan maksimal.
Meski demikian, PUPR Pacitan telah menyiapkan rancangan baru untuk trotoar dengan sistem drainase bawah yang lebih ramah perawatan.
Selama ini, desain eksisting membuat petugas lapangan kesulitan karena lubang pemeriksaan (main hole) berukuran kecil dan jaraknya berjauhan.
“Tenaga kami ada 35 orang yang rutin menangani pembersihan saluran. Tapi dengan desain sekarang, mereka sulit masuk ke saluran karena sempit, apalagi seperti di Jalan RA Kartini itu kecil sekali,” jelasnya.
Sebagai solusi, tim teknis PUPR merancang konsep trotoar dengan sistem prefab atau bongkar pasang.
Desain ini memungkinkan trotoar dibuka saat pembersihan, lalu dipasang kembali tanpa perlu dibongkar permanen.
“Desainnya sudah ada, kita buat prototype-nya dulu. Jadi nanti kalau dibersihkan, trotoarnya bisa diangkat, dibersihkan, lalu dipasang lagi,” terang Tonny.
Konsep tersebut kini masih dalam tahap uji coba dan belum diterapkan secara luas.
Pihaknya ingin memastikan sistem baru ini benar-benar efisien dan efektif sebelum diterapkan di banyak lokasi.
“Kita perlu uji coba dulu. Kalau ternyata tidak efisien, tentu akan kita review lagi. Jangan sampai langsung dilaksanakan tapi hasilnya tidak maksimal,” pungkasnya.(*)