Beritapacitan.com, PACITAN – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Pacitan mengakui masih terdapat ketidakstabilan distribusi air bersih di sejumlah wilayah, terutama pada malam hari. Hal ini dipengaruhi faktor teknis serta kebijakan jam operasional pompa.
Direktur Perumdam Pacitan, Agus Suseno, SE., MM, menjelaskan pasokan air bersih bersumber dari dua instalasi air baku yang memiliki keterbatasan suplai.
“Ada sumber yang bisa beroperasi 24 jam, tetapi pada musim tertentu debit airnya menurun. Instalasi kita operasionalkan dari pukul 03.00 sampai 21.00 untuk efisiensi, karena pompa juga membutuhkan waktu istirahat,” terangnya, Jum’at (26/9/2025).
Menurut Agus, kondisi ini menyebabkan sebagian wilayah mengalami aliran kecil bahkan mati pada malam hari, sementara di daerah lain tetap stabil.
Untuk mengatasi hal itu, Perumdam melakukan evaluasi berkala berdasarkan kondisi lapangan.
“Hasil evaluasi biasanya berupa penambahan jam operasional di wilayah tertentu atau pengalihan distribusi ke daerah lain sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Terkait keberlanjutan layanan, Agus menegaskan Perumdam masih menggunakan tarif lama yang sudah lebih dari 11 tahun tidak mengalami penyesuaian.
Padahal, selama kurun waktu tersebut biaya operasional meningkat seiring inflasi dan kenaikan harga energi.
“Sebetulnya rencana penyesuaian tarif itu ada, tapi perlu kajian matang. Prinsipnya, kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas,” jelasnya.
Agus menilai, tantangan utama keberlangsungan layanan adalah biaya operasional, terutama listrik yang menyedot anggaran terbesar.
“Kita harus melakukan efisiensi di semua lini, namun tetap saja operasional membutuhkan pembiayaan yang besar. Harapan kami, tarif listrik untuk layanan air bisa disesuaikan karena air merupakan kebutuhan dasar masyarakat, bukan industri,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, Perumdam Pacitan berkomitmen menjaga ketersediaan air bersih secara optimal, meski harus menghadapi keterbatasan sumber daya dan tekanan biaya operasional yang terus meningkat.(*)