Friday, December 12, 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
Berita Pacitan
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Ekonomi
  • Opini
  • Kriminal
  • Olah Raga
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pemerintahan
  • Kesehatan
  • Peristiwa
  • Login
No Result
View All Result
Berita Pacitan
No Result
View All Result
Home Pemerintahan

PMII dan Masyarakat Pacitan Desak DPRD, Singgung Soal Isu Kesehatan hingga Tunjangan

Editor : Al Ahmadi

Sunardi by Sunardi
August 30, 2025
in Pemerintahan
Reading Time: 3min read
0
Ratusan mahasiswa PMII Pacitan mendesak DPRD agar berpihak pada rakyat. Isu pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga tunjangan jumbo jadi sorotan tajam.(Foto : PMII for Berita Pacitan)

Ratusan mahasiswa PMII Pacitan mendesak DPRD agar berpihak pada rakyat. Isu pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga tunjangan jumbo jadi sorotan tajam.(Foto : PMII for Berita Pacitan)

53
SHARES
129
VIEWS
WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Beritapacitan.com, PACITAN – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pacitan dan masyarakat.

Menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Pacitan pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.

Related posts

Ucapan HUT Ke 54 Korpri oleh DPKPP Pacitan

November 30, 2025
11
Endhit Yuniarso, S.T., M.T., Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi Dinas PUPR Pacitan, saat ditemui di ruang kerjanya membahas progres pembangunan Gedung Sekolah Rakyat, Jumat 28/11/2025. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Pembangunan Sekolah Rakyat di Pacitan Tunggu Kontrak Pusat

November 28, 2025
14

Mereka tidak datang dengan teriakan kosong, tetapi membawa 15 poin tuntutan yang dianggap mewakili keresahan rakyat di berbagai sektor.

Ketua Umum PC PMII Pacitan, Al Ahmadi, menegaskan aksi ini adalah bentuk koreksi keras terhadap DPRD yang dinilai gagal menjadi pengawas sekaligus penyambung suara rakyat.

“Kami membawa data, fakta, dan tuntutan konkret. DPRD jangan hanya jadi stempel kebijakan eksekutif, sementara rakyat dibiarkan menanggung beban hidup tanpa solusi,” ujarnya lantang.

Pendidikan: Kekurangan Guru hingga Transportasi Pelajar

PMII menyoroti kekurangan 634 tenaga guru di Pacitan. Kondisi ini membuat sekolah bergantung pada guru honorer dengan beban mengajar berlebihan.

Mereka mendesak percepatan rekrutmen ASN guru serta penunjukan kepala sekolah definitif agar manajemen pendidikan tidak stagnan.

Tak hanya itu, PMII juga menuntut penyediaan angkutan umum sekolah (school bus). Data kepolisian menunjukkan 90 persen kecelakaan lalu lintas di Pacitan melibatkan pelajar.

“Pelajar dipaksa naik motor sebelum waktunya. Ini masalah nyawa, pemerintah harus hadir,” tegas Al Ahmadi.

Ekonomi dan Koperasi: Jeratan KSP dan Pajak yang Tidak Adil

PMII menuding banyak Koperasi Simpan Pinjam (KSP) beroperasi tanpa pengawasan yang jelas, merugikan masyarakat dengan bunga tinggi. Mereka mendesak adanya regulasi pengawasan dan registrasi ulang KSP melalui Perbup atau Perda.

Selain itu, PMII menolak kenaikan PBB selama lima tahun ke depan. Pajak, kata mereka, harus dirancang adil, progresif, dan proporsional agar tidak menambah beban rakyat kecil.

Transparansi dan Pemberantasan Korupsi

PMII menuntut Pemda membuka Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan laporan keuangan publik secara terbuka sesuai amanat UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Mereka juga menyuarakan isu nasional: desakan kepada DPR RI agar segera mengesahkan RUU Perampasan Aset sebagai langkah konkret pemberantasan korupsi.

Kesejahteraan Nelayan: Benur dan BBM Bersubsidi

Nasib nelayan Pacitan turut menjadi sorotan. Harga benur lobster yang tidak stabil kerap memukul ekonomi mereka. PMII mendesak pemerintah memastikan harga sesuai Kepmen KKP No.24/2024.

Selain itu, distribusi subsidi BBM nelayan harus dijamin lancar agar biaya melaut tidak semakin memberatkan.

Lapangan Kerja & Kesehatan

Janji pemerintah pusat menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan baru dinilai belum terasa di daerah. PMII menuntut DPRD menagih realisasi janji tersebut agar generasi muda Pacitan punya akses kerja layak.

Sementara itu, sektor kesehatan disebut masih bermasalah. Puskesmas di daerah terpencil kekurangan tenaga medis, RSUD Pacitan dinilai birokratis, dan layanan BPJS masih diskriminatif.

PMII meminta reformasi menyeluruh di sektor kesehatan agar masyarakat mendapat pelayanan cepat dan adil.

Tunjangan DPRD Jadi Sorotan

Poin paling keras dalam aksi ini adalah kritik terhadap tunjangan DPRD Pacitan yang mencapai Rp9,3 juta hingga Rp19,3 juta per anggota.

“Di tengah kemiskinan rakyat, DPRD menikmati tunjangan jumbo. Ini harus dikoreksi. Wakil rakyat seharusnya berjuang bersama rakyat, bukan hidup di atas penderitaan rakyat,” sindir Al Ahmadi.

Respons Ketua DPRD Pacitan

Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRD Pacitan Arif Setia Budi menyampaikan apresiasi atas langkah PMII yang dinilainya menunjukkan kepekaan terhadap isu kebangsaan dan sosial.

Perwakilan PMII dan Masyarakat Pacitan menyerahkan 15 poin tuntutan resmi kepada aparat dan pihak DPRD usai demonstrasi di depan Gedung DPRD Pacitan, Sabtu malam (30/8/2025).
Perwakilan PMII dan Masyarakat Pacitan menyerahkan 15 poin tuntutan resmi kepada aparat dan pihak DPRD usai demonstrasi di depan Gedung DPRD Pacitan, Sabtu malam (30/8/2025).

“Pertama saya mengapresiasi kepada aktivis PMII yang saat ini sudah menyampaikan aspirasi ditengah situasi kondisi nasional seperti saat ini. Saya pikir ini suatu hal yang wajar sebagai bentuk kepekaan aktivis untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Kami menyambut baik dan apa yang menjadi tuntutannya akan kami perjuangkan semaksimal mungkin agar dapat terimplementasi dengan baik,” ujarnya.

Arif juga menekankan pentingnya penyampaian aspirasi secara legal.

“Alhamdulillah kemarin PMII menyampaikan secara legal bersurat kepada kami dan akhirnya terjadi kesepakatan. Semua berjalan baik,” tambahnya.

Sebagai pesan khusus, ia mengingatkan mahasiswa agar terus meningkatkan kepekaan terhadap isu-isu kebangsaan.

“Kalau kita tidak peka, justru akan terlena dan mengabaikan isu-isu penting yang menyangkut kesehatan dan kemakmuran masyarakat,” pungkasnya.

Suara Rakyat, Bukan Sekadar Teriakan Mahasiswa

Menurut PMII, semua tuntutan yang disampaikan lahir dari keresahan masyarakat: guru, petani, nelayan, hingga pasien rumah sakit. Aksi ini bukan kepentingan mahasiswa semata, melainkan suara rakyat yang diabaikan.

“Kalau DPRD masih diam, kami akan datang lagi dengan massa lebih besar. Ini bukan aksi terakhir. Kami pastikan

suara rakyat Pacitan tidak akan diredam,” pungkas Al Ahmadi. (*)

 

Tags: #PMII PACITANAksi MahasiswaAksi PMIIANTI KORUPSIBBM Subsidi NelayanBenur LobsterBerita PacitanBPJS PacitanDemonstrasi PacitanDPRD PacitanGerakan MahasiswaIsu Kesehatan PacitanKrisis GuruKSP PacitanLapangan KerjaMahasiswa MenggugatMahasiswa PacitanNelayan PacitanPacitan BergerakPacitan NewsPajak PacitanPendidikan PacitanPMIIReformasi KesehatanRUU Perampasan AsetSuara KebangsaanSuara RakyatTransparansi AnggaranTransportasi PelajarTunjangan DPRDTuntutan Mahasiswa
SendShare21Tweet13
Previous Post

Mahasiswi IAIN Ponorogo, Elnada Gefania Temukan Obat Rindu di Pantai Klayar Pacitan

Next Post

Ansor Pacitan Gelar Istighotsah untuk Keselamatan Bangsa

Sunardi

Sunardi

Jurnalis Berita Pacitan yang bekerja di Wilayah Pacitan

Next Post
Kader Ansor, Banser, dan Banom NU Pacitan bersama Forkopimda menggelar istighotsah di Masjid Darul Falah, memanjatkan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan daerah. (Foto: Sunardi Berita Pacitan).

Ansor Pacitan Gelar Istighotsah untuk Keselamatan Bangsa

Kabid Penegakan Perda Satpol PP Pacitan, Widiyanto, S.Sos saat ditemui di kantornya. Ia mengakui pengawasan gepeng dan pengamen masih terbatas di lampu merah, sementara kawasan wisata belum tersentuh patroli. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Aktivitas Gepeng Marak di Obyek Wisata Pacitan, Patroli Satpol-PP Masih Absen

Semarak peringatan HUT ke-80 RI di Pacitan dimeriahkan dengan parade drumband pelajar yang memukau penonton dengan penampilan penuh semangat. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Dinas Pendidikan Gelar Parade Drumband Meriahkan Kemerdekaan RI ke 80 di Pacitan

Please login to join discussion
Berita Pacitan

Media Online Pertama di Kabupaten Pacitan yang menumbuhkan jiwa optimisme, di kemas dalam berita positif dan mengispirasi sesuai Undang-Undang Pers Tahun 1999

AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Kapolres Pacitan, saat memaparkan perkembangan perkara cek mahar Rp3 miliar yang tidak sah, dengan tersangka Tarman yang dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).
Peristiwa

Cek Mahar Rp3 Miliar Palsu, Tarman Berujung Enam Tahun di Balik Jeruji

by Sunardi
December 10, 2025
0
41

Beritapacitan.com, PACITAN - Polres Pacitan memproses dugaan pemalsuan cek senilai Rp3 miliar yang dipakai sebagai mahar dalam pernikahan warga Desa...

Read more
Insan Musik Pacitan (Sampan) dan BiLi Production tampil dalam konser amal Pacitan Peduli di Alun-Alun Pacitan, Sabtu, 6 Desember 2025. (Foto: Pacitan Peduli for Berita Pacitan)

Musik Solidaritas Sampan–BiLi Production Hasilkan Donasi Rp29 Juta untuk Sumatra

December 6, 2025
12
Petugas Satpol PP Pacitan saat menurunkan salah satu reklame tidak berizin dalam rangkaian penertiban di wilayah kota. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Komplain Perusahaan Warnai Penurunan Reklame Tidak Resmi di Pacitan

December 5, 2025
61
Para peserta Seleksi Tahap I Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Pacitan Tahun 2026 saat mengikuti proses ujian berbasis Computer Assisted Test (CAT) di Aula PLHUT Kankemenag Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Seleksi Tahap I Petugas Haji 2026 Digelar di Pacitan

December 4, 2025
49
Perwakilan organisasi pemuda Pacitan usai mengikuti kegiatan terkait pembentukan Patriot Integritas Muda di Malang, Mereka menjadi bagian dari upaya memperluas pelibatan generasi muda dalam pendidikan antikorupsi. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Harkodia 2025: Generasi Muda Disiapkan Jadi Motor Pendidikan Antikorupsi di Pacitan

December 4, 2025
103

Berita Terbaru

AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Kapolres Pacitan, saat memaparkan perkembangan perkara cek mahar Rp3 miliar yang tidak sah, dengan tersangka Tarman yang dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Pacitan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Cek Mahar Rp3 Miliar Palsu, Tarman Berujung Enam Tahun di Balik Jeruji

December 10, 2025
Insan Musik Pacitan (Sampan) dan BiLi Production tampil dalam konser amal Pacitan Peduli di Alun-Alun Pacitan, Sabtu, 6 Desember 2025. (Foto: Pacitan Peduli for Berita Pacitan)

Musik Solidaritas Sampan–BiLi Production Hasilkan Donasi Rp29 Juta untuk Sumatra

December 6, 2025

Temukan Kami di :

Berita Terpopuler

  • Cek Mahar Rp3 Miliar Palsu, Tarman Berujung Enam Tahun di Balik Jeruji
  • Musik Solidaritas Sampan–BiLi Production Hasilkan Donasi Rp29 Juta untuk Sumatra
  • Komplain Perusahaan Warnai Penurunan Reklame Tidak Resmi di Pacitan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

No Result
View All Result
  • Home
  • Kuliner
  • Kriminal
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Opini
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Pemerintahan
  • Olah Raga
  • Login

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In