Thursday, August 28, 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
Berita Pacitan
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Ekonomi
  • Opini
  • Kriminal
  • Olah Raga
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pemerintahan
  • Kesehatan
  • Peristiwa
  • Login
No Result
View All Result
Berita Pacitan
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Buruh Pacitan Dukung Tuntutan Nasional: Upah Tak Cukup, Hidup Sering Nombok

Editor: Al Ahmadi

Sunardi by Sunardi
August 28, 2025
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
0
Indra, pekerja harian pemilah rongsokan di Ploso, Pacitan. Meski kerja keras seharian, penghasilan yang didapat sering kali tak cukup untuk menutup kebutuhan rumah tangga.” (foto: Sunardi/Berita Pacitan)

Indra, pekerja harian pemilah rongsokan di Ploso, Pacitan. Meski kerja keras seharian, penghasilan yang didapat sering kali tak cukup untuk menutup kebutuhan rumah tangga.” (foto: Sunardi/Berita Pacitan)

16
SHARES
40
VIEWS
WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Beritapacitan.com, PACITAN – Tuntutan buruh yang bergema di Jakarta, 28 Agustus 2025 mendapat sorotan luas.

Mereka mendesak pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Ketenagakerjaan tanpa embel-embel Omnibus Law.

Related posts

Hujan deras mengguyur kawasan perkotaan Pacitan, Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah ruas jalan tergenang. (Foto: Sunardi/Beritapacitan.com)

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Pacitan, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

August 19, 2025
37
Kondisi Mbah Kadinem, seorang dhuafa yang hidup sebatang kara di RT 07, RW 02 Dusun Krajan, Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan, Kab. Pacitan, tinggal dalam kondisi rumah yang tidak layak huni. (Foto: Petarung Kehidupan for Berita Pacitan).

Hidup Sebatang Kara, Nenek Kadinem Pacitan Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

August 13, 2025
264

Poin penting lainnya yakni penghapusan sistem outsourcing dan upah murah, pembentukan Satgas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta reformasi pajak perburuhan.

Tuntutan ini dinilai relevan dengan kondisi riil para pekerja, terutama di daerah. Di Pacitan, sejumlah buruh mengaku penghasilan yang diterima jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ihsan Efendi, pekerja wiraswasta di salah satu outlet Sari Roti Pacitan, menilai UMK Pacitan sebesar Rp2,2 juta tidak sebanding dengan biaya hidup yang semakin tinggi.

“Pas-pasan, yang pasti sering nombok kalau nggak ada ceperan. Semakin hari harga pokok naik, tapi gaji segitu-segitu saja. UMK Pacitan 2,2 kalau dikalkulasi sehari-hari itu kurang. Itu baru satu orang, belum kalau punya keluarga,” ungkap Ihsan, Kamis (28/8/2025),

Meski tak turun ke jalan, Ihsan menyatakan dukungannya kepada buruh yang beraksi di kota-kota besar.

“Tetap mendukung, tetap semangat. Dari Pacitan memang jangkauannya jauh, tapi saya sepakat dengan apa yang dilakukan itu selama untuk kebaikan rakyat Indonesia, terutama buruh,” tambahnya.

Suara senada datang dari Indra, pekerja harian pemilah rongsokan di Ploso. Baginya, kerja keras setiap hari tidak sebanding dengan penghasilan yang diterima.

“Kadang kerja dari pagi sampai sore, tapi uangnya nggak sampai cukup buat kebutuhan dapur,” ujarnya.

Indra menambahkan, buruh di daerah kerap menghadapi dilema: tetap bekerja meski penghasilan pas-pasan, karena tidak ada pilihan lain.

“Kalau sehari nggak kerja, otomatis nggak ada uang buat makan. Jadi memang butuh perubahan biar buruh bisa hidup lebih layak,” tegasnya.

Potret buruh Pacitan ini sejalan dengan kajian sejumlah lembaga yang menyebut daya beli masyarakat kecil terus tergerus akibat inflasi pangan dan beban pajak yang tak proporsional.

UMK Pacitan termasuk salah satu yang terendah di Jawa Timur, sehingga wajar jika pekerja lokal merasa tertinggal.

Di sisi lain, tuntutan nasional soal reformasi pajak perburuhan juga dianggap krusial. Beban pajak pesangon, THR, dan JHT selama ini dirasakan memberatkan buruh.

Bahkan, ketentuan pajak yang berbeda untuk perempuan menikah dinilai diskriminatif.

Aksi di Jakarta dan suara buruh Pacitan sama-sama memperlihatkan urgensi pembaruan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih manusiawi.

Jika pemerintah pusat fokus pada payung hukum, suara dari daerah memperlihatkan realitas sehari-hari bekerja keras, namun masih sering nombok untuk sekadar bertahan hidup.(*)

Tags: #PACITANBuruh Pacitan
SendShare6Tweet4
Previous Post

Rp20 Miliar PBB Sudah Masuk Kas Daerah Pacitan, Warga Diminta Segera Lunasi

Sunardi

Sunardi

Jurnalis Berita Pacitan yang bekerja di Wilayah Pacitan

Please login to join discussion
Berita Pacitan

Media Online Pertama di Kabupaten Pacitan yang menumbuhkan jiwa optimisme, di kemas dalam berita positif dan mengispirasi sesuai Undang-Undang Pers Tahun 1999

Indra, pekerja harian pemilah rongsokan di Ploso, Pacitan. Meski kerja keras seharian, penghasilan yang didapat sering kali tak cukup untuk menutup kebutuhan rumah tangga.” (foto: Sunardi/Berita Pacitan)
Uncategorized

Buruh Pacitan Dukung Tuntutan Nasional: Upah Tak Cukup, Hidup Sering Nombok

by Sunardi
August 28, 2025
0
40

Beritapacitan.com, PACITAN – Tuntutan buruh yang bergema di Jakarta, 28 Agustus 2025 mendapat sorotan luas. Mereka mendesak pemerintah segera mengesahkan...

Read more
Kepala BKD Pacitan, Daryono, saat memberikan keterangan terkait capaian pembayaran PBB tahun 2025 yang sudah mencapai 77 persen. (foto : Sunardi Berita Pacitan)

Rp20 Miliar PBB Sudah Masuk Kas Daerah Pacitan, Warga Diminta Segera Lunasi

August 27, 2025
24
Semangat belajar anak-anak sekolah dasar di Pacitan terus tumbuh, meski dengan segala keterbatasan. Senyum dan keceriaan mereka menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah bekal utama untuk masa depan. (Foto: Sunardi/Berita Pacitan).

Tidak Wajib Ijazah TK, Anak Usia 7 Tahun Sudah Harus Masuk SD

August 27, 2025
33
Disparbudpora Ajak OPD hingga Nelayan Pacitan Serukan Tagline 70 Miles Sea Paradise. (Foto : Sunardi Berita Pacitan).

Disparbudpora Ajak OPD hingga Nelayan Pacitan Serukan Tagline 70 Miles Sea Paradise

August 25, 2025
24
KH. Agus Muchammad Badaruddin Abdulloh (Gus Badar) saat menyampaikan tausiyah dalam Pengajian Akbar dan Kalikuning Bershalawat di Lapangan Dembleng, Tulakan, Pacitan, Minggu (24/8/2025) malam.

Ribuan Warga Hadiri Pengajian Akbar di Kalikuning Pacitan, Gus Badar Ajak Jamaah Jauhi Narkoba

August 24, 2025
38

Berita Terbaru

Indra, pekerja harian pemilah rongsokan di Ploso, Pacitan. Meski kerja keras seharian, penghasilan yang didapat sering kali tak cukup untuk menutup kebutuhan rumah tangga.” (foto: Sunardi/Berita Pacitan)

Buruh Pacitan Dukung Tuntutan Nasional: Upah Tak Cukup, Hidup Sering Nombok

August 28, 2025
Kepala BKD Pacitan, Daryono, saat memberikan keterangan terkait capaian pembayaran PBB tahun 2025 yang sudah mencapai 77 persen. (foto : Sunardi Berita Pacitan)

Rp20 Miliar PBB Sudah Masuk Kas Daerah Pacitan, Warga Diminta Segera Lunasi

August 27, 2025

Temukan Kami di :

Berita Terpopuler

  • Buruh Pacitan Dukung Tuntutan Nasional: Upah Tak Cukup, Hidup Sering Nombok
  • Rp20 Miliar PBB Sudah Masuk Kas Daerah Pacitan, Warga Diminta Segera Lunasi
  • Tidak Wajib Ijazah TK, Anak Usia 7 Tahun Sudah Harus Masuk SD
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

No Result
View All Result
  • Home
  • Kuliner
  • Kriminal
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Opini
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Pemerintahan
  • Olah Raga
  • Login

© 2021 PT MEDIA BERITA PACITAN Made with love by BikinKarya Creative Labs

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In