Usai dihempas musim paceklik saat cuaca buruk dan angin kencang melanda. Kini stok ikan di Kios UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, Pacitan, kembali melimpah.
Akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada awal hingga pertengahan 2024, tangkapan ikan mengalami penurunan signifikan. Musim paceklik yang biasanya berlangsung singkat, kali ini berlangsung lebih lama dari biasanya.
Pedagang Ikan di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, Yani, mengungkapkan, ratusan nelayan setempat sempat tak berani melaut akibat fenomena itu. Aktivitas perikanan pun berhenti total.
Kendati memasuki awal tahu 2025 ini, stok mulai melimpah kembali. Dengan kembalinya stok ikan, perekonomian pedagang ikan Pacitan kini bisa kembali berjalan normal.
“Alhamdulillah, Januari ini sudah ada ikan lagi. Ada ikan tuna, bawal putih, kembung, dan layur. inshallah, beberapa hari ke depan stok ada terus,” jelas Yani kepada Berita Pacitan, Sabtu, 11 Januari 2025.
Kembalinya stok ikan di awal tahun ini menjadi angin segar bagi masyarakat pesisir Pacitan, yang menggantungkan hidupnya dari sektor perikanan.
“Para nelayan dan pedagang kini bisa bernapas lega karena pasokan ikan kembali stabil. Kami berharap agar aktivitas perikanan kembali berjalan lancar dan harga ikan bisa lebih terjangkau,” imbuhnya.
Meski stok melimpah, harga ikan masih relatif tinggi. Yani menyebut, itu karena permintaan ikan meningkat seiring dengan kembalinya pasokan ikan.
“Harga ikan saat ini masih cenderung naik, terutama untuk ikan-ikan besar seperti tuna, bawal putih, layur, lobster, dan cumi. Sementara itu, harga ikan di kisaran Rp25-30 ribu per kilogram. Penjualan dilakukan kepada pengepul atau pembeli harian, namun kenaikan harga ini masih berlanjut hingga sekarang,” terangnya.
Lebih lanjut, Pedagang Yani juga memaparkan, guna menjaga kesegaran ikan yang dijualnya, para pedagang melakukan berbagai langkah pengolahan yang cermat.
Setelah ikan ditangkap dan dibersihkan dari kotoran serta jeroannya, ikan-ikan tersebut langsung dibekukan menggunakan freezer.
Proses pembekuan ini bertujuan agar ikan tetap segar dan dapat dijual kepada pengepul maupun pembeli harian dengan kualitas yang baik.
“Pengelolaan yang teliti ini juga menjadi kunci agar ikan tetap dapat dinikmati dalam kondisi terbaik oleh konsumen,” tandasnya. (*)