Beritapacitan.com, JAKARTA- Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumadena mengakui keberanian seorang Jaksa Agung ST. Burhanuddin. Kasus terbaru timah yang merugikan negara mencapai Rp 271 T berhasil diungkap dengan menetapkan 16 tersangka termasuk 2 nama pesohor Helena Lim dan Harvey Moeis.
“Ada 16 tersangka di sini, dan yang perlu disampaikani adalah bukan lamanya kasus ini dibongkar, tapi ini adalah kebangkitan dan keberaniannya ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung yang menjamurnya kasus-kasus kakap,” tegas Ketut dalam wawancaranya bersama Sapa Indonesia Petang, KompasTV, Jumat (29) /3/2024).
“Sehingga ini akan berdampak luas kepada tambang emas, nikel, batubara, Jiwasraya, Asabri, Garuda, kita sudah sidangkan semua, ini kita sikat semua,”
Saat ditanya, tindak pidana atau kasus apa yang bisa menyeret nama-nama pesohor ini, Ketut membeberkan semua tindak pidana seperti suap, gratifikasi, bahkan orang yang hanya menikmati keuntungan saja dari kasus timah ini bisa dijerat.
“Untuk sekarang soal TPPU, gratifikasi, suap, orang yang menikmati, bisa kita jerat nanti,”
“Kepada masyarakat, dukung kami. Jangan lepaskan mata Anda kepada kami (kejagung), kita akan mengungkapkan semua, masyarakat jangan khawatir, akan ditelusuri, kita punya banyak strategi untuk menghukum orang yang salah, kalau ini tidak kena dengan (pasal) ini, kita akan diangkut dengan ini, dukung kami semaksimal mungkin,” tutupnya.
Saat ditanya soal pelacakan aset para tersangka, akankah ada tindak lanjut untuk disita, Ketut juga memastikan hal itu akan dilakukan Kejagung.
“Ketut juga memastikan, orang yang sudah penyidik penyidik kita ini sudah melakukan penelusuran aset ya, jadi pendataan, asetnya dimana, ya nanti kita bisa sita asetnya. Bukan hanya 16 orang tersangka ini ya, pasti kita sita setelah kita kembangkan lebih lanjut,”
Soal dampak kerusakan lingkungan, Ketut juga kaget setelah melihat visualnya dari satelit.
“Kita sudah pemeriksaan satelit, dari visualnya itu kerusakannya 2 kali lipat luas Jakarta lho, itu rusak. Jadi pasti deh, ada orang-orang tertentu yang bakal kita seret lagi,” tutupnya.