Beritapacitan.com, PACITAN-Fenomena suhu panas yang tak biasa melanda Pacitan dalam beberapa hari terakhir menarik perhatian warga. Padahal, saat ini seharusnya Pacitan memasuki musim hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer yang berdampak pada naik turunnya suhu permukaan laut, sehingga potensi curah hujan menjadi rendah.
“Pacitan seharusnya mengalami musim hujan pada tanggal 12-18 Februari 2024. Namun, peralihan cuaca terjadi akibat dinamika atmosfer pada Madden–Julian Oscilation (MJO) yang berada di kuadran 7. Menyebabkan, MJO tidak berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Pacitan,” terang Radite Suryo Anggono, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pacitan, Minggu (18/2/2024).
Selain itu, Imbuh Radite mengacu rilis BMKG, dinamika atmosfer The Indian Ocean Dipole (IOD) juga menyebabkan suhu muka laut di Samudera Hindia bagian barat didominasi nilai anomali positif, sehingga tergolong normal.
“Meskipun normal dibandingkan wilayah lain, suhu di Pacitan mencapai 31 derajat Celcius dalam 4 hari terakhir,” paparnya kepada.
Radite menghimbau masyarakat untuk tidak panik dengan fenomena ini, namun tetap menjaga kesehatan dan stamina dengan cuaca yang terus berubah-ubah. Hal ini penting untuk menghindari dehidrasi dan penyakit kulit.
“Jangan sampai terkena penyakit kulit dengan cara jaga daya tahan tubuh dengan konsumsi vitamin dan hindari terpapar sinar matahari langsung,” sambungnya.
Sebagian besar warga Pacitan merasakan bahwa cuaca terik beberapa hari ini cukup terasa. Membuat tubuh cepat lemas dan haus.
“Cuaca terik sejak beberapa waktu lalu cukup terasa meskipun di dalam ruangan suhunya tetap panas. Dirumah kipas angin tidak pernah mati,” tutur Nanang (47), warga asal Kecamatan Kebonagung.
Fenomena suhu panas di Pacitan ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan pola cuaca yang tidak biasa. Masyarakat perlu beradaptasi dan menjaga kesehatan di tengah kondisi cuaca yang terus berubah.(al/red)